Puncak Musim Hujan

Daftar Wilayah NTT yang Terdampak Bencana Hidrometeorologi pada Puncak Musim Hujan Pekan ini

Bencana tersebut disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Tambatan perahu Oti Oa Ramba Lengge di Desa Maluriwu, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka ambruk diterjang gelombang tinggi, Senin 11 Maret 2024. 

Luapan sungai itu menyebabkan banjir bandang yang merendam wailayah pertanian hingga perkampungan warga dan fasilitas publik. 

Pada Minggu 10 Maret 2024 sore, Sungai Wae Laing yang terletak di Kecamatan Lamba Leda Utara Kabupaten Manggarai Timur meluap setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu selama dua hari. 

Menurut Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman, banjir akibat luapan sungai tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.

Camat Agus menyebut, seluruh rumah penduduk sepanjang jalan Pantura Flores di Dampek Desa Satar Padut, ibu kota Kecamatan Lamba Leda Utara seluruhnya terendam banjir. Adapun jumlah yang terdampak mencapai 300 kepala keluarga (KK). 

Selain ratusan rumah warga, tempat usaha dan fasilitas publik pun terendam. Fasilitas yang terendam seperti Rumah Jabatan dan Kantor Camat dan Lamba Leda Utara, Puskesmas Dampek, Gereja Katolik Dampek, serta Kantor Polsek Dampek.

Tinggi air diperkirakan setinggi dada orang dewasa.

Selain di dataran Dampek, banjir juga merendam belasan rumah dan padi sawah serta tanaman jagung milik warga di Desa Nanga Mbaling, Kecamatan Sambi Rampas akibat meluapnya Sungai Wae Melur dan kali mati Sosor Haju. 

Banjir tersebut merendam belasan rumah, padi sawah dan tanaman jagung di Nanga Mbaling sejak Minggu sore.

Warga Desa Nanga Mbaling, Yos Sudin menyebut ketinggian air lebih dari 1 meter. 

Yos mengatakan, belasan rumah warga terendam banjir. Sebagian isi rumah seperti kasur, pakaian dan bahan makanan masih bisa diselamatkan, namun bahan makanan seperti beras, padi dan lainya tidak dapat diselamatkan. 

Banjir itu juga merendam padi sawah milik petani setempat namun belum diketahui berapa luas sawah yang terendam. 

 

Sungai Benenai Meluap

Sungai Benenai di Kabupaten Malaka juga dilaporkan meluap pada Senin 11 Maret pukul 03.00 dini hari . 

Banjir akibat meluapnya sungai Benenai itu terjadi setelah hujan deras tanpa henti selama dua hari yang melanda wilayah itu.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved