KKB Papua

Sebby Sambom Damprat Egianus Kogoya: Kita Tak Bisa Sandera Pilot Susi Air Sampai Dunia Kiamat

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mendamprat pimpinan KKB Papua wilayah Nduga, Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot Susi Air yang masih disandera

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
DAMPRAT EGIANUS – Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mendamprat pimpinan KKB Papua wilayah Ndugama, Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot Susi Air yang sudah disandera selama ini. 

Meski demikian, katanya, sampai saat ini, belum ada kata kesepakatan.

Sebab Egianus Kogoya tetap ingin menyandera pilot dengan gantinya Papua Merdeka.

"Dan ini tak mungkin dipenuhi Pemerintah RI," kata Bayu.

Secara terpisah, Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani, berharap pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens segera dibebaskan dalam keadaan sehat.

"Kita berharap agar Pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bisa dibebaskan sehingga bisa kembali ke Negaranya dalam keadaan sehat terutama kepada keluarganya," kata dia.

Sementara Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, cepat atau lambat pilot Susi Air pasti akan bebas.

Namun, kecil kemungkinan akan dibebaskan dalam waktu dekat sebagaimana yang digembar-gemborkan belakangan ini.

"Apakah cepat atau lambat sesuai kabar kemarin, akan kecil sekali kemungkinannya. Mereka itu masih mencoba negosiasi dan membingkai bahwa pemerintahlah yang tidak beritikad dan mempersulit pembebasan. Apalagi beberapa hari ini Selandia Baru cukup aktif berbicara mengenai pembebasan," kata Khairul.

KKB, kata Khairul, tidak akan bisa menggunakan Pilot Susi Air ini untuk mengancam dan mengakomodir tuntutan yang tidak realistis.

Ancaman eksekusi sekalipun tidak akan efektif menekan pemerintah.

Baca juga: Panglima TPNPB OPM Keluarkan Perintah: Hentikan Aksi Kriminal, Jangan Ganggu Pemilu 2024

Baca juga: Anggota KKB Papua Ini Divonis 13 Tahun Penjara, Bayu Suseno: Ini Demi Keadilan Hukum

"Kalau dilakukan eksekusi akan berdampak merugikan bagi kepentingan mereka secara luas. Penembakan terhadap Philips jelas akan merugikan bagi kampanye dan operasi politik internasional mereka untuk menggalang dukungan," katanya.

Apalagi, kata Khairul selama ini pemerintah sudah melakukan pendekatan secara persuasif.

"Pemerintah Selandia Baru juga akan memahami posisi Indonesia dan akan bersikap sama kalau beradapan dengan situasi seperti ini," ujar Khairul. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved