KKB Papua
Sebby Sambom Damprat Egianus Kogoya: Kita Tak Bisa Sandera Pilot Susi Air Sampai Dunia Kiamat
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mendamprat pimpinan KKB Papua wilayah Nduga, Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot Susi Air yang masih disandera
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mendamprat pimpinan KKB Papua wilayah Nduga, Egianus Kogoya. Hal itu dilakukan terkait dengan pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang sampai sekarang masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.
Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu sudah disandera sejak 7 Februari 2023 silam. Bahkan sampai dengan saat ini, pilot tersebut belum juga dilepas, padahal sudah setahun pria asal Australia itu ditahan oleh Egianus Kogoya bersama anak buahnya.
Dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas.Com disebutkan bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNBP- OPM) telah memerintahkan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
"Pilot itu harus segera dibebaskan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional," tandas Sebby Sambom sebagaimana disampaikan kepada VOA, Sabtu 3 Februari 2024.
Dikatakannya, tidak ada alasan yang tepat bagi Egianus Kogoya untuk tetap menahan pilot Susi Air tersebut. “Sekali lagi, tidak ada alasan yang tepat untuk terus menahan pilot itu sampai dunia kiamat," tandas Sebby Sambom.
Karena itu, katanya, TPNPB-OPM mendesak Egianus Kogoya untuk segera membebaskan pilot Philips Mark Merthens yang telah disandera selama ini. Pilot itu harus segera dibebaskan dengan berbagai pertimbangan kemanusiaan.
"Jika kami membebaskan pilot itu dengan hormat, maka kami juga pasti akan dihargai oleh masyarakat internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Martabat perjuangan bangsa Papua untuk merdeka akan terangkat. Tetapi, jika pilot ini mati di tempat yang ditahan, maka kami akan disalahkan oleh masyarakat internasional," ungkap Sebby Sambom.
Terkait pembebasan pilot tersebut, Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan bahwa pihaknya tidak mempercayai hai itu. Karena anggota KKB Papua tidak bisa dipegang pernyataannya.
Sebelumnya, harian ini memberitakan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KASAD ) Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan tak percaya dengan pernyataan TPNPB-OPM atau KKB Papua yang menyebutkan bahwa akan segera membebaskan pilot Susi Air.
Dikatakannya, pernyataan KKB Papua tersebut, biasanya tidak konsisten. "Kalo saya lihat sih, selama ini KKB Papua ini orangnya enggak stabil dalam berkomunikasi. Kadang-kadang bilang A, besoknya B lagi, dan sebagainya," ucap Maruli di Balai Kartini, Senin 5 Februari 2024.
"Jadi yang saya denger informasinya itu, perlu waktu untuk bertemu akhirnya perlu berapa hari lagi untuk menyampaikan, berapa lagi hari ke sana. Namun informasi terakhir pilot tersebut dalam masih kondisi sehat," lanjutnya.
Sementara itu, Satgas Ops Damai Cartenz, juga membantah klaim dari KKB Papua yang ingin membebaskan Kapten Philips dalam waktu dekat ini.
"Isu pembebasan pilot sebagaimana disebar oleh wartawan itu fake news. Sampai saat ini kami belum memperoleh informasi bahwa pilot itu akan segera dilepas Egianus Kogoya," ujar Kasatgas Humas Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya melalui Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge masih melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya. Negosiasi itu pun sampai sekarang belum ada kata sepakat.
"Kami mengedepankan upaya soft approach dengan meminta Penjabat Bupati Nduga. Soalnya beliau memiliki hubungan kekerabatan dengan Egianus Kogoya," ujarnya.
Meski demikian, katanya, sampai saat ini, belum ada kata kesepakatan.
Sebab Egianus Kogoya tetap ingin menyandera pilot dengan gantinya Papua Merdeka.
"Dan ini tak mungkin dipenuhi Pemerintah RI," kata Bayu.
Secara terpisah, Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani, berharap pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens segera dibebaskan dalam keadaan sehat.
"Kita berharap agar Pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bisa dibebaskan sehingga bisa kembali ke Negaranya dalam keadaan sehat terutama kepada keluarganya," kata dia.
Sementara Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, cepat atau lambat pilot Susi Air pasti akan bebas.
Namun, kecil kemungkinan akan dibebaskan dalam waktu dekat sebagaimana yang digembar-gemborkan belakangan ini.
"Apakah cepat atau lambat sesuai kabar kemarin, akan kecil sekali kemungkinannya. Mereka itu masih mencoba negosiasi dan membingkai bahwa pemerintahlah yang tidak beritikad dan mempersulit pembebasan. Apalagi beberapa hari ini Selandia Baru cukup aktif berbicara mengenai pembebasan," kata Khairul.
KKB, kata Khairul, tidak akan bisa menggunakan Pilot Susi Air ini untuk mengancam dan mengakomodir tuntutan yang tidak realistis.
Ancaman eksekusi sekalipun tidak akan efektif menekan pemerintah.
Baca juga: Panglima TPNPB OPM Keluarkan Perintah: Hentikan Aksi Kriminal, Jangan Ganggu Pemilu 2024
Baca juga: Anggota KKB Papua Ini Divonis 13 Tahun Penjara, Bayu Suseno: Ini Demi Keadilan Hukum
"Kalau dilakukan eksekusi akan berdampak merugikan bagi kepentingan mereka secara luas. Penembakan terhadap Philips jelas akan merugikan bagi kampanye dan operasi politik internasional mereka untuk menggalang dukungan," katanya.
Apalagi, kata Khairul selama ini pemerintah sudah melakukan pendekatan secara persuasif.
"Pemerintah Selandia Baru juga akan memahami posisi Indonesia dan akan bersikap sama kalau beradapan dengan situasi seperti ini," ujar Khairul. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Juru Bicara TPNPB-OPM
Sebby Sambom
KKB Papua
Egianus Kogoya
pilot Susi Air
Philips Mark Merthens
TPNPB-OPM
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD)
KASAD
Maruli Simanjuntak
Satgas Ops Damai Cartenz
Robert Wenda DPO KKB Penembak Polisi di RSUD Wamena Ditangkap |
![]() |
---|
Anggota KKB Papua Divonis 8 Tahun Penjara, Ini Kata Pengadilan |
![]() |
---|
Pentolan KKB Papua Aske Mabel Divonis Delapan Tahun Penjara |
![]() |
---|
Pendeta Yones Wenda Kecam Aksi Brutal KKB, Dukung Langkah Tegas Satgas |
![]() |
---|
Ancaman Ganda di Bumi Cendrawasih, dari KKB Papua Hingga KKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.