Breaking News

KKB Papua

Panglima TPNPB OPM Keluarkan Perintah: Hentikan Aksi Kriminal, Jangan Ganggu Pemilu 2024

Amos Sorondanya, Panglima TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka) mengeluarkan perintah kepada semua anak buahnya

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
JANGAN GANGGU – Panglima TPNPB-OPM, Amos Sorondanya memerintahkan seluruh anggotanya untuk tidak melancarkan aksi kriminal pada Pemilu 2024 ini. Ia juga memerintahkan anggota KKB Papua untuk menghentikan aksinya agar pemilu 2024 di Papua berjalan aman dan damai. 

POS-KUPANG.COM – Amos Sorondanya, Panglima TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua BaratOrganisasi Papua Merdeka ) mengeluarkan perintah kepada seluruh prajuritnya di daerah bergolak Papua.

Ia memerintahkan semua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata agar menghentikan semua aksi kriminal terutama pada pesta demokrasi yang diselenggarakan pemerintah Indonesia pada Rabu 14 Februari 2024.

Ia juga memerintahkan seluruh anggotanya untuk tidak mengganggu pelaksanaan pemilu yang bersamaan dengan Pilpres 2024. Biarkanlah seluruh rakyat Papua untuk memilih pemimpin dan wakilnya di legislatif dalam suasana aman dan damai.

Akan tetapi, kata Panglima Amos Sorondanya, jikalau ada yang melakukan pelanggar dengan melancarkan aksi-aksi kejamnya, maka pelanggaran tersebut bukan merupakan perintahnya.

Perintah Panglima TPNPB-OPM, Amon Sorondanya itu disampaikan pada Jumat 9 Februari 2024. Dalam maklumatnya itu, ia mengingatkan seluruh anggota TPNPB-OPM agar mengindahkannya.

Dia juga mengatakan, bahwa apabila perintahnya itu dilanggar oleh anggota KKB Papua, maka sekali lagi, itu bukan perintah langsung darinya.

"Kalau ada Kodap yang melakukan aksi untuk menggagalkan Pemilu, sekali lagi, itu bukan perintah dari markas besar TPNPB-OPM," ujarnya.

Selama ini, tandas Amos Sorondanya, TPNPB–OPM tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk mengagalkan Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 di Tanah Papua.

Menurut Amos, seruan itu dikeluarkannya, supaya dalam Pileg dan Pilpres nanti, rakyat Papua bisa memilih pemimpin yang dinilai bisa membawa perubahan.

"Kita tidak bisa memaksakan rakyat Papua untuk tidak memilih, karena bangsa rakyat Papua punya hak untuk mengikuti pesta demokrasi itu," tegasnya.

Ia juga menandaskan, jika ada aksi maka bukan perintahnya.

"Kalau ada aksi, maka sudah jelas ada oknum di balik itu yang mempecundangi TPNPB," tegasnya.

Jika ada hal semacam itu, tandasnya, ia menolak bila markas besar TPNPB OPM dinyatakan bertanggungjawab. Karena tindakan itu bukan atas perintahnya.

Sementara itu, melansir antaranews.com, Kapolres Paniai, AKBP Abdus Syukur mengatakan, dua orang korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Bayu Biru sudah dievakuasi ke Nabire, Papua Tengah, dan dirawat di rumah sakit umum daerah setempat.

"Memang benar, dua korban penembakan KKB sudah berada di Nabire untuk mendapatkan penanganan medis," kata Kapolres dihubungi dari Jayapura, Papua, Selasa.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved