Mes Guru di Malaka Rusak

SMA Negeri Halioan di Malaka Minta Bantuan Mes Guru Ke Kadis Pendidikan Provinsi NTT

Pasalnya, bangunan mes guru darurat di wilayah itu sudah rusak berat akibat diterpa angin kencang atau angin dengan kecepatan tinggi. 

Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/NOFRY LAKA
Tampak depan Gapura milik SMA Negeri Halioan, Sabtu 27 Januari 2024 

Dan, SMA Negeri Halioan memiliki 10 ruang kelas belajar (RKB) yakni 7 bangunan tembok permanen dan 3 ruang darurat. 

"Sebanyak 7 ruang kelas permanen dapat bantuan DAK Provinsi 2020. 3 ruang darurat dibangun secara swadaya dan tahun 2023 lalu, dapat 3 ruang tembok permanen dari DAU dan sudah serah terima namun belum ditempati," katanya. 

"Semua bantuan ini DAK maupun DAU sudah difasilitasi dengan toilet," tambahnya. 

Lebih lanjut, SMA Negeri Halioan terdapat 20 orang guru dan 1 orang penjaga sekolah dan 2 orang TU. 

"Kita masih kekurangan guru mata pelajaran pendidikan, jasmani dan kesehatan (PJOK)," demikian. 

Ditanya terkait mes guru, Sisilia Simande Mea menjelaskan, dana bos tidak diperuntukkan untuk membangun mes guru

"Sampai dengan saat ini belum petunjuk teknis terkait hal tersebut. Sehingga satu-satunya solusi bangun mes guru darurat yang kini telah diterpa angin hingga rusak berat," paparnya. 

Sisilia berharap, andaikan ada kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi, NTT untuk membangun mes guru secara permanen maka pihaknya sangat berterima kasih. 

Karena saat ini, bangunan mes guru SMA Negeri Halioan di Desa Barene, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, rusak berat akibat diterpa angin kencang di wilayah tersebut. 

Pasalnya, wilayah Desa Barene Kecamatan Malaka Tengah, dan sekitarnya mengalami cuaca buruk yakni angin kencang atau angin dengan kecepatan tinggi. 

"Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa," kata Kepala Sekolah SMA Negeri Halioan, Sisilia Simande Mea kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 27 Januari 2024. 

Menurut Sisilia, pada saat kejadian para guru yang menempati bangunan rumah darurat itu sudah pindah ke rumah miliknya yang berada tidak jauh dari lokasi bangunan darurat tersebut. 

"Sebelum angin kencang terpa bangunan rumah darurat itu, pasangan suami isteri Augustinus-Adeltrudis dan anaknya Satria sudah amankan diri ke rumah saya yang jaraknya 100 meter dari mes guru tersebut," ceritanya. 

Terhadap mes guru itu, Sisilia mengklaim bangunan ini dibuat atas dasar inisiatifnya sendiri yakni membangun dengan anggaran pribadinya untuk antisipasi guru-guru bertempat tinggal jauh dari sekolah. 

"mes guru berukuran 4x6 dan 2 tempat tidur ini sudah saya bangun sejak tahun 2018 silam. Tujuannya untuk antisipasi guru-guru yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah dan mereka bisa nginap sementara waktu secara gratis," ungkapnya. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved