Natal dan Tahun Baru

Gema Toleransi dalam Natal bersama Ikatan Keluarga Lamaholot Timor Tengah Utara 

Kehadiran dua orang sosok paling dikagumi di Kabupaten TTU merupakan manifestasi dari kecintaan terhadap perbedaan.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Pose Sesepuh Keluarga Besar Ikatan Keluarga Lamaholot Timor Tengah Utara dan para tamu undangan pasca perayaan Ekaristi Natal bersama Rohaniwan Katolik, Sabtu, 7 Januari 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Nyanyian lagu Gloria berkumandang di sudut Aula SVD Noemeto, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Suara merdu kelompok paduan suara ini mengiringi Perayaan Ekaristi Natal dan Tahun Baru bersama Ikatan Keluarga Lamaholot (IKA) Kabupaten Timor Tengah Utara.

Hari itu, Sabtu, 6 Januari 2024, pemandangan tak lazim ditemukan penulis di deretan paling depan perayaan Natal dan Tahun Baru bersama ini. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten TTU, Drs. Haji Muhammad Ali Kosah dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), Kiai Haji Ismail Marzuki tampak tenang. 

Baca juga: Berita Viral Natal Bersama Ikatan Keluarga Lamaholot di Biara Noemeto Kabupaten TTU - NTT

Kehadiran dua orang sosok paling dikagumi di Kabupaten TTU merupakan manifestasi dari kecintaan terhadap perbedaan.

Mereka sabar menanti pelaksanaan Perayaan Ekaristi itu. Imam Konselebran memimpin Perayaan Ekaristi dengan khusyuk. 

Pesan-pesan Injil yang mendalam tentang toleransi, kerukunan dan perdamaian begitu menyentuh relung hati disampaikan Pater Piter Bataona SVD. Tenang dan damai mengikis sekat-sekat yang berkutat di pikiran.

Di barisan paling belakang, penulis terkagum-kagum dengan ibu-ibu dan gadis-gadis berkerudung. Mereka tidak merasa risih dengan seremoni Perayaan Ekaristi. Mesti menanti nyaris 2 jam di kursi mereka masing-masing.

Baca juga: KPU TTU Gandeng Masyarakat Sortir dan Lipat Surat Suara Capres-Cawapres

Anak-anak kecil mengenakan kopiah dan kerudung lalu-lalang dan bermain di luar ruangan aula tersebut. Masa bermain adalah proses yang tak perlu dilarang.

Raut wajah yang masih polos dan tawa yang memecah keheningan tergambar di wajah mereka.

Mereka berbaur dengan anak-anak yang lain dalam balutan khas pakaian Muslimah dan Muslimin yang soleh.

Namun, kehadiran anak-anak pada kesempatan itu sangat menyita perhatian. Momentum ini adalah edukasi. Edukasi dari orang tua mereka tentang perbedaan yang harus diterima. Bahwasannya perbedaan adalah fakta yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Perbedaan tidak lantas membuat manusia membangun sekat antara satu dengan yang lain.

Baca juga: Dugaan Pemotongan Dana OMB Personel Polres TTU, Dialog Kapolres dengan Mahasiswa PMKRI Alot

Setelah Perayaan Ekaristi Natal dan Tahun Baru bersama ini, semua orang saling bersalaman dan berbagi cerita. Tawa lepas dan senyum bahagia merepresentasikan kerinduan akan kebersamaan.

Kaum bapak-bapak dan pemuda duduk paling belakang barisan ini. Mereka duduk berdampingan. Beberapa orang terlihat mengenakan kopiah dalam balutan kain tenun khas Lamaholot.

Selain dua Tokoh Hebat dari Agama Islam di Kabupaten TTU ini, hadir juga Mantan Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez, Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Eusabius Binsasi, Ketua DPRD Kabupaten TTU, Hendrikus F. Bana, Pendiri BETA TIMOR, Falentinus Kebo, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Dra. Elvira B. Juandi Ogom dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Ny. Susan Sarumaha Binsasi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved