Berita Sumba Timur

Pasar Prailiu di Sumba Timur Minim Manfaat, Pembeli Hanya Cari Rokok, Kopi, dan Mie Instan

Pihak Kelurahan Prailiu langsung memindahkan para pedagang yang direlokasi ke Pasar Prailiu dan ditempati hingga saat ini.

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
BANGUNAN - Bangunan Pasar Prailiu yang sepi aktivitas, terletak di Padadita, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Rabu 3 Januari 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Pasar sebagai salah satu fasilitas publik yang disiapkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat.

Sebab di Pasar menjadi tempat bertemunya masyarakat pedagang dan pembeli yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat di sekitar pasar tersebut.

Namun realita fungsi dan tujuan Pasar tidak ditemukan pada Bangunan Pasar Prailiu yang terletak di Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu 3 Januari 2023, Bangunan Pasar Prailiu yang tercatat sebagai Aset Dinas Perdagangan Kabupaten Sumba Timur itu berbahan semi permanen berupa setengah tembok dan papan tripleks tipis yang cat putih.

Baca juga: Akhir Tahun 2023, Realisasi Pajak Kendaraan di Sumba Timur Capai Rp 20,26 Miliar

Pasar Prailiu yang mulai dioperasikan sejak 2021 lalu, mempunyai 50 lapak kios dengan model lima blok dan setiap blok terdiri dari lima kios berjajar berhadapan dan saling membelakangi.

Sementara untuk toilet dibuat terpisah dengan pintu toilet yang berhadapan dengan tanaman bakau, serta ada profil tank yang mensuplay air dari satu sumur bor yang ada di lokasi Pasar Prailiu.

Fasilitas meteran listrik juga sudah dipasang untuk setiap lima lapak kios satu meteran dengan daya ukuran 450 VA.

Sedangkan kondisi pondasi lantai kios pasar terbuat dari semen yang sudah mulai pecah-pecah serta bebatuan di sekitar los pasar sehingga ditimbun secara swadaya oleh beberapa pedagang yang menempatinya.

Selain itu, para pedagang lain hanya sekedar menitipkan barang jualan saja di dalam lapak kios sambil mencari rezeki di tempat lain.

Terlepas dari kondis bangunanmya, letak Pasar Prailiu cukup jauh dari jangkauan pemukiman penduduk yang jaraknya sekitar belasan meter dari pasar tersebut.

Hal ini membuat Pasar Prailiu sangat sepi dan tidak diminati oleh masyarakat pembeli yang lebih cenderung memilih berbelanja di Pasar dalam Kota Waingapu dengan banyak pilihan dan lebih lengkap.

Kepada POS-KUPANG.COM, salah satu pedagang, Mama Nakura mengaku kondisi Pasar Prailiu sangat sepi, dalam sehari jumlah pembeli jauh dari harapan sehingga banyak banyak yang tidak laku.

"Kami membuka kios pasar sepanjang hari, namun jumlah orang yang datang membeli hanya dihitung dengan jari, sehingga untuk sore sampai malam, kami jualan di tempat lain agar dagangannya laku," ungkap Nakura.
Pedagang lainnya, Yosi mengaku awalnya berjualan di depan Lapangan Pacuan Prailiu, namum direlokasi oleh Pihak Kelurahan setempat sehingga lapak para pedagang dibongkar sebanyak dua kali.

Baca juga: Ajudan Wakil Bupati Sumba Timur Dipolisikan, Diduga Saat Cegah Warga Open House Natal

Setelah itu. Pihak Kelurahan Prailiu langsung memindahkan para pedagang yang direlokasi ke Pasar Prailiu dan ditempati hingga saat ini.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved