Belu Terkini

Lapas Atambua Kerahkan 20 WBP Tanam Kol dan Brokoli di Lahan 2 Hektar

Lebih lanjut, Ia menyatakan dalam beberapa bulan ke depan, Lapas Atambua menargetkan panen raya kol dan brokoli. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
LAHAN PERTANIAN - Sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Atambua terjun langsung ke lahan pertanian seluas 2 hektar untuk menanam bibit kol dan brokoli, Jumat (26/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Atambua terjun langsung ke lahan pertanian seluas 2 hektar untuk menanam bibit kol dan brokoli.

Kegiatan ini sebagai bukti komitmen Lapas dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus membekali para WBP dengan keterampilan hidup produktif.

Aksi penanaman yang berlangsung pada Jumat (26/9/2025) ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian.

Melalui kegiatan tersebut, Lapas Atambua tidak hanya berupaya mewujudkan swasembada pangan, tetapi juga memberi kesempatan bagi para WBP untuk belajar bercocok tanam sebagai bekal ketika kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Kelas IIB Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan kegiatan ini selaras dengan arahan pimpinan tertinggi Kementerian Hukum dan HAM serta program prioritas Presiden.

Baca juga: Program Budidaya Lele Dorong Kemandirian Warga Binaan di Lapas Atambua Belu


“Penanaman kol dan brokoli ini adalah implementasi dari Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam pemberdayaan WBP. Selain untuk mendukung ketahanan pangan, ini juga mendukung program Presiden ‘Setahun Berdampak’ di bidang pangan. Kami ingin para WBP keluar dari sini dengan keterampilan nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubsi Kegiatan Kerja, Andra Sukabir, menjelaskan pemilihan komoditas kol dan brokoli karena nilai ekonominya tinggi serta dibutuhkan masyarakat. 

Katanya, Ribuan bibit unggul telah dipersiapkan sejak masa pembibitan, dan seluruh proses dari pengolahan tanah hingga perawatan dilakukan secara intensif oleh para WBP.

“Kami ingin memastikan para WBP menguasai teknik bercocok tanam modern sehingga hasil panennya maksimal. Pendampingan dilakukan ketat agar mereka benar-benar siap,” kata Andra.

Salah satu WBP, Benyamin, mengaku bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

“Kami senang bisa berkebun, rasanya lebih berguna. Ilmu ini sangat berharga, nanti setelah bebas bisa kami pakai untuk bekerja di kampung atau bahkan membuka usaha sendiri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menyatakan dalam beberapa bulan ke depan, Lapas Atambua menargetkan panen raya kol dan brokoli. 

"Hasil panen rencananya digunakan untuk kebutuhan dapur Lapas, mengurangi beban anggaran, serta sebagian dijual ke masyarakat guna menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," tutupnya. (gus)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved