Berita Sumba Timur
Pasar Prailiu di Sumba Timur Minim Manfaat, Pembeli Hanya Cari Rokok, Kopi, dan Mie Instan
Pihak Kelurahan Prailiu langsung memindahkan para pedagang yang direlokasi ke Pasar Prailiu dan ditempati hingga saat ini.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
"Kami awalnya berjualan di tempat lama, depan lapangan Pacuan, kemudian tempat itu dijadikan taman bunga, sehingga lapak kami dibongkar lalu dipindahkan ke sini, dan kami sudah pasrah sebab kami tidak punya tempat lain untuk berjualan," ungkap Yosi.
Dari barang jualan yang laku hanya beberapa jenis seperti rokok, kopi, minuman dingin, mie instan, dan makanan ringan jajanan anak.
Sedangkan perlengkapan mandi, sabun, sampo, serta sabun detergen hanya dibeli oleh karyawan Hotel Kambaniru apabila persediaan di hotel habis saat tamu hotel melonjak.
"Kami tidak berani jual barang yang banyak, karena pembeli paling banyak cari rokok, mie instan, dan kopi, serta minuman dingin, jika jual yang lain maka nantinya dibuang karena tidak laku," tambah Yosi.
Warga setempat, Kami Nara mengungkapkan sejak awal perencanaan, dirinya tidak setuju apabila dibangun Pasar, karena banyak pertimbangan seperti letaknya tidak strategis, sepi dari aktivitas masyarakat, namun terkesan dipaksakan untuk dibangun.
"Awalnya saya usulkan agar membangun Pasar Ikan, atau Rumah Potong Hewan (RPH) namun tidak disetujui, dan jadinya seperti sekarang ini, sangat merugikan warga pedagang yang mencari rezeki," pungkasnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.