KLB Rabies

Pasien Asal Desa Suanae yang Meninggal Beberapa Hari Lalu Dipastikan Tertular Rabies

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Kefamenanu,dr. Zakarias Eduardus Fernandez, M.Kes melalui Kabid Pelayanan Medik RSUD Kefamenanu

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RABIES - Gambar ilustrasi anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pihak RSUD Kefamenanu memastikan pasien atas nama Hubertus Ukat (27) Asal Desa Suanae, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten TTU, NTT yang meninggal pada 20 Desember 2023 lalu tertular rabies.

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Kefamenanu,dr. Zakarias Eduardus Fernandez, M.Kes melalui Kabid Pelayanan Medik RSUD Kefamenanu, dr. Adrianus Antonius Berkanis Abi saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Sabtu, 23 Desember 2023.

Menurutnya, dari semua gejala yang timbul dari pasien tersebut mengarah pasien tertular rabies. Gejala-gejala tersebut yakni; pasien takut terhadap air, takut terhadap cahaya, takut terhadap udara dan takut terhadap kebisingan.

Baca juga: Kejari Timor Tengah Utara Bantu Fasilitasi Pembayaran Upah Buruh 

Selain pasien atas nama Hubertus Ukat ini, dua pasien lainnya yakni Antonia Olin (62) Asal Desa Lemon dan Gaspar Kunja (74) asal Desa Seo yang meninggal pada Bulan November 2023 lalu juga dirujuk ke RSUD.

"Tiga-tiganya semuanya dirujuk ke RSUD Kefamenanu," ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya menerima rujukan pasien tertular rabies. Meskipun begitu, bukan berarti yang terinfeksi rabies bisa diobati.

Pasien yang terinfeksi virus rabies, kata dr. Adrianus, 99 persen dipastikan meninggal dunia. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mengambil tindakan antisipatif dengan mencuci luka bekas gigitan HPR dengan deterjen di air yang mengalir selama 15 menit. Setelah mencuci luka, korban gigitan harus divaksin dengan vaksin anti rabies.

Baca juga: Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara Vaksinasi 9003 HPR

Ia menambahkan, RSUD Kefamenanu mempersiapkan 3 ruang isolasi untuk para pasien tertular rabies di Kabupaten Timor Tengah Utara. Ruangan Isolasi ini dipisahkan dari pasien umum.

Langkah ini diambil pihak RSUD Kefamenanu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya para pasien tertular rabies biasanya lebih agresif. 

"Karena dia takutnya itu buang ludah, sedangkan biasanya penularannya itu lewat air liurnya itu." ucapnya.

Apabila ludah pasien mengenai luka atau glukosa mata orang lain, kata dr. Adrianus, yang bersangkutan bisa saja tertular rabies.

Ia meminta, masyarakat untuk mengikat dan mengkandangkan hewan peliharaan mereka. Dengan demikian hal ini bisa secara tidak langsung bisa mencegah penularan Rabies.
 
dr. Adrianus berharap masyarakat di Kabupaten TTU bisa lebih proaktif untuk mengikat dan mengkandangkan hewan peliharaannya khususnya hewan penular rabies. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved