Pemuda Sumba Timur Gantung Diri

BREAKING NEWS: Pemuda di Sumba Timur Gantung Diri di Pohon Ara

apalagi tidak ditemukan tanda kekerasan selain korban diperkirakan meninggal sekira 2 jam dari waktu ditemukan oleh saksi,

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ HO. ISTIMEWA
TKP - Warga temukan jasad seorang pemuda gantung diri pada sebatang pohon ara setinggi 6 meter di Desa Tana Rara, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Senin 18 Desember 2023 lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Seorang pemuda berinisial YD (21) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada pohon ara di wilayah Desa Tana Rara, Kecamatan Lewa, Senin 18 Desember 2023.

Pada jasadnya ditemukan seutas tali nilon berwarna putih yang menjerat lehernya dan membuatnya tercekik hingga kehabisan napas.

Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 19 Desember 2023, Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS melalui Plh Kapolsek Lewa Ipda Marius P Himbir membenarkan peristiwa itu. Adalah YD (21) yang jenasahnya ditemukan oleh dua orang saksi yakni Rio dan Mandina. 

“YD ditemukan tergantung di dahan pohon ara oleh saksi Rio, yang ketika berjalan menemukan  korban dalam posisi tergantung. Rio kemudian berteriak minta tolong dan kebetulan saat itu saksi Mandina sedang lewat dengan sepeda motor, lalu keduanya ke TKP dan selanjutnya saksi Mandina melaporkan hal itu ke aparat,” jelas Marius.

Baca juga: Pemkab Sumba Timur Salurkan Bantuan Modal Bagi Pelaku UMKM 

Kanit Reskrim Polsek Lewa, Aipda Juan Pablo lebih jauh menjelaskan, saat ditemukan kondisi jenazah YD dalam kondisi leher terjerat tali dan tergantung pada dahan pohon dengan ketinggian sekira 6 meter.

Selain itu juga terdapat cairan berwarna putih keluar dari lubang hidung kiri korban.

“Jenazah korban kemudian dievakuasi aparat dibantu warga sekita pukul 17.00 Wita, lalu dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarga. Sempat pula dilakukan pemeriksaan luar oleh Dokter Marselin Lado. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi, apalagi tidak ditemukan tanda kekerasan selain korban diperkirakan meninggal sekira 2 jam dari waktu ditemukan oleh saksi,” beber Juan Pablo.

Terkait keseharian korban, berdasarkan informasi pihak keluarga menyebutkan, korban dalam kesehariannya selalu berpindah -pindah dari rumah keluarga satu ke keluarga lainnya atau tidak menetap.  

Hal mana yang berdampak sulitnya kerabatnya memperkirakan aktifitas korban sebelum ditemukan. Selain itu, keluarga masih belum menyepakati kapan jenazah korban akan dimakamkan. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved