KLB Rabies
Dinas Peternakan Vaksin 6.393 Hewan Penular Rabies di Kabupaten Malaka
Dikatakan, pihaknya saat ini bersama tim secara masal dan masif melakukan vaksinasi anjing atau hewan penular rabies di Kabupaten Malaka.
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Oby Lewanmeru

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM,BETUN- Tim Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Malaka secara masal dan masif melakukan vaksinasi kepada Hewan Penular Rabies atau HPR. Dari 5.070 meningkat menjadi 6.393 hewan penular rabies divaksinasi.
Kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh tim peternakan tersebut dari 4 kecamatan menjadi 5 kecamatan di Kabupaten Malaka, yaitu Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Rinhat, Kecamatan Wewiku, dan Kecamatan Weliman.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 6 Desember 2023.
Baca juga: 5.070 Hewan Penular Rabies di Malaka Divaksin Tim Peternakan
"Tim kita di bidang peternakan secara masif melakukan pelayanan vaksinasi di 4 kecamatan tersebut. Di Kecamatan Malaka Tengah dari 1.939 meningkat menjadi 2.072 hewan penular rabies divaksinasi. Di Kecamatan Malaka Barat dari 539 meningkat menjadi 551 hewan penular rabies divaksinasi. Di Kecamatan Rinhat dari 1.804 meningkat menjadi 2.052 hewan penular rabies divaksinasi. Di Kecamatan Wewiku dari 788 meningkat menjadi 1.181 hewan penular rabies divaksinasi. Di Kecamatan Weliman sebanyak 537 hewan penular rabies divaksinasi," ujarnya.
Terkait dengan wilayah NTT ditetapkan sebagai KLB Rabies, lanjut dia, sesuai protap kesehatan secara nasional kalau sudah ada kasus gigitan ada konfirmasi positif laboratorium dan ada kasus kematian dan memang harus ditetapkan.
Baca juga: Anjing yang Gigit Warga Malaka Terkonfirmasi Positif Rabies
"Kalau orang kesehatan satu kasus ada pasien meninggal itu langsung ditetapkan sebagai KLB. Tapi kami dari peternakan walaupun sampel sudah positif tetapi kami harus melaporkan ke pusat dari pusat kemudian mengirim yang namanya petugas otoritas veteriner datang kembali ke kabupaten. Setelah mereka melihat keadaan ini kemudian baru dinyatakan KLB tetapi di Malaka belum ada kasus kematian namun kita tetap melihat progresnya," paparnya.
Saat ini, menurut dia, tim peternakan secara masal dan masif melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies untuk wilayah - wilayah tertular ada kasus HPR maupun yang tidak ada kasus.
"Stok vaksin yang ada saat ini masih sebanyak 11.107 dosis. Kita tetap melakukan pelayanan vaksinasi pada hewan penular rabies," tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Bidang Peternakan Kabupaten Malaka mengumumkan, anjing yang gigit warga Malaka belum lama ini terkonfirmasi positif rabies.
Baca juga: Stok VAR Manusia di Dinas Kesehatan Malaka Menipis, Tersisa 38 Vial
"Ini berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing yang baru-baru ini dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBvet) Denpasar Bali," jawab Kepala Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 25 November 2023.
Menurut dia, terhitung dari bulan Agustus - November 2023, terdapat 62 kasus gigitan anjing atau hewan penular rabies pada manusia yaitu 2 anjing di antaranya terkonfirmasi positif rabies.
"Sementara untuk korbannya sudah ada penanganan vaksinasi anti rabies (VAR) oleh tim dari Dinas Kesehatan. Sehingga semua terpantau dalam kondisi sehat-sehat," ucapnya.
Dikatakan, pihaknya saat ini bersama tim secara masal dan masif melakukan vaksinasi anjing atau hewan penular rabies di Kabupaten Malaka.
Baca juga: Egidius Atok Resmi Duduki Kursi DPRD Malaka Gantikan Marius Boko
"Kita tetap melakukan pelayanan vaksinasi supaya mencegah meluasnya hewan penular rabies di Kabupaten Malaka," ujarnya.
Kejadian awal, secara tiba-tiba anjing liar tersebut masuk ke rumah milik Yakobus dengan mengeluarkan suara lebih keras atau menggonggong dengan suara keras.
"Saya langsung mengusir anjing tersebut ke luar dari dalam rumah. Saya pun mengikutinya sampai di halam rumah malah anjing liar ini balik menyerang kembali saya," cerita Yakobus.
Dikatakan, pertama sasaran gigitannya mau mengarah ke leher korban sehingga korban pun mencekik leher anjing.
Baca juga: Bupati Malaka Ingatkan Warga Kandangkan Hewan Penular Rabies
"Sebelum mencekik leher anjing, saya terlebih dahulu digigit anjing pertama pada bagian lutut kaki sebelah kanan. Dengan berusaha sekuat tenaga saya mencekik leher anjing tersebut sehingga jari jempol tangan bagian kanan pun digigit sama anjing," katanya.
Merasa sudah tidak kuat, korban Yakobus berteriak minta tolong kepada tetangga sebelah rumah untuk membantu. Tidak lama kemudian datanglah beberapa orang membantu memisahkan.
"Beberapa orang yang datang langsung memukuli anjing sampai tewas di tempat. Saya kemudian dibantu sama salah seorang pemuda dilarikan ke Puskesmas Weoe untuk ditangani secara medis," terangnya.
Setelah dapat penanganan medis, saya kemudian kembali ke rumah dan bertanya - tanya siapa pemilik anjing tersebut.
"Pengakuan dari semua tetangga sebelah rumahnya, kalau anjing ini tidak dikenal atau tidak memiliki tuannya. Sehingga kami menilai bahwa anjing ini adalah anjing liar," demikian.
Saksi Marta Seuk mengatakan, anjing ini secara tiba-tiba saja menyerang korban Yakobus Tualaka.
"Korban sempat bertengkar dengan anjing sehingga jari jempol tangan bagian kanan digigit anjing liar tersebut," ucapnya.
"Sebelum digigit jari jempolnya, anjing tersebut menggigit terlebih dahulu lutut kaki bagian kanan korban," tambahnya.
Karena korban merasa sendirian, dia berteriak minta tolong kepada tetangga sebelah rumah untuk membantu. Sehingga beberapa orang keluar membantu kemudian anjing tersebut dibunuh dengan cara memukul pada bagian kepala berkali-kali hingga tewas.
Tidak menunggu lama, korban Yakobus Tualaka langsung dilarikan ke Puskesmas Weoe untuk ditangani secara medis.
"Saya punya anak laki-laki yang mengantar Bapak Yakobus Tualaka ke Puskesmas Weoe," tandasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.