Berita Sumba Timur

Kasus Stunting di Kabupaten Sumba Timur Terus Menurun

Upaya intervensi kasus stunting terbukti membuahkan hasil dan data menunjukkan sejak tahun 2019 hingga 2023 jumlah kasus stunting terus menurun.

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-PEMKAB SUMBA TIMUR
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing menyerahkan bantuan pengentasan stunting pada Juni 2023 lalu 

"Kader posyandu dan kader pembangunan manusia sangat penting perannya dalam meningkatkan pemahaman para ibu hamil, dan menyusui, serta calon pasangan yang hendak menikah, tetap menjaga kesehatan terutama calon ibu agar mencegah kondisi KEK serta gizi terpenuhi selama masa kehamilan, dan juga mencegah kelahiran bayi stunting," terangnya.

Selain itu, intervensi terhadap penanganan stunting melalui realisasi dana desa Tahun 2022 yang wajib dicairkan pada triwulan I dan II.

Baca juga: Sumba Timur Masuk Nominasi Innovative Government Award 2023

"Kebijkan pemerintah mengalokasikan dana desa untuk penanganan stunting yang dicairkan pada bulan ketiga dan keenam, serta alokasi dana desa tersebut diperuntukkan bagi penderita stunting dengan memberikan makanan gizi seimbang, dan wajib melakukan evaluasi secara berkala," jelasnya.

Yakobus menambahkan, dalam bidang pendidikan, upaya yang dilakukan berupa visitasi semua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk memastikan pemenuhan delapan indikator PAUD Holistik Integrasi (HI).

"Program Holistik Integratif merupakan Penanganan anak usia dini secara utuh / menyeluruh yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan serta perlindungan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak usia dini," ujarnya.

Dalam bidang kesehatan, pemkab juga memenuhi alat ukur antropometri kit untuk posyandu, dan saat ini tersedia 181 antropometri untuk pelayanan 587 posyandu.

Balita yang telah berpindah domisili dikeluarkan dari data sasaran stunting. Upaya lainnya berupa pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di 156 desa/kelurahan dan pelatihan peningkatan kapasitas sebanyak 564 orang.

Melakukan mini lokakarya pada 22 kecamatan, pembinaan kader pembantu pembina keluarga berencana (KB) desa, pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, dan anak balita.

Pemenuhan gizi protein hewani dengan pemberian bantuan ayam KUB dan benih ikan air tawar bagi keluarga balita Stunting, serta penyediaan bibit tanaman untuk pemanfaatan lahan pekarangan.

Pemerintah juga menyediakan akses air bersih dan sanitasi yang layak melalui program SPAM dan bantuan septik tank individual. 

"Mendukung masyarakat bebas stunting melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan penyediaan kebutuhan air bersih yang cukup bagi masyarakat, dan lingkungan yang bersih dan sehat," pungkasnya. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved