Berita Sumba Timur
Sumba Timur Masuk Nominasi Innovative Government Award 2023
lebih dari 3.000 hektare lahan, padang rumput sebagai sumber pakan ternak juga rusak mencapai ratusan ribu hektar.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kabupaten Sumba Timur masuk dalam Nominasi Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam hal ini, Pemkab Sumba Timur telah menciptakan sebanyak 28 inovasi yang telah dilakukan sejak tahun 2021 hingga 2022 yang terinput dan memenuhi persyaratan, dan dua inovasi yang diikutsertakan dalam IGA 2023.
Dalam kesempatan itu, melalu Chanel Youtube BSKDN, Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing memberikan presentasi secara secara umum sejumlah inovasi yang telah dilakukan.
Dihadapan Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan SDM, Teknologi Informasi dan Inovasi Pemdagri, Aferi S. Fudail, dan seluruh juri dan dari Kementerian terkait, Khristofel Praing menguraikan sejumlah persoalan dan capaian yang telah diupayakan.
Baca juga: 26 PPPK Tanda Tangan Perjanjian Kerja dan Terima SK, Ini Harapan Bupati Sumba Timur
"Kami di Sumba Timur ada 28 inovasi dari tahun 2021 sampai 2022 yang terinput dan memenuhi persyaratan dan kami memilih untuk yang non digital itu adalah pengendalian belalang kembara secara gotong royong dan Syber web atau sistem informasi berbasis website dalam bidang kesehatan," ungkap Bupati Praing.
Sebelumnya Khristofel mengakui periodesasi kepemimpinan di Sumba Timur pendek namun diperhadapkan dengan ragam persoalan serius, sehingga inovasi yang dilakukan pemerintah melibatkan seluruh stakeholder dan masyarakat.
Adapun alasan dari Pemkab Sumba Timur memajukan pengendalian belalang kembara secara gotong royong inovasi non digital karena memang dampak dari hama belalang kembara sangat dirasakan oleh lingkungan dan masyarakat.
Pasalnya, Belalang kembara miliki tingkat perkembangbiakan yang sangat besar juga kerusakan yang diakibatkan mencapai lebih dari 3.000 hektare lahan, padang rumput sebagai sumber pakan ternak juga rusak mencapai ratusan ribu hektar.
Selain itu, image yang terbangun di masyarakat bahwa belalang itu tidak boleh dibasmi, sehingga pemerintah menghalau agar tidak mengganggu tanaman pangan milik masyarakat petani.
Terkait Cyber Web atau Sistem Informasi Berbasis Website diajukan karena memang layanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang diperhadapkan pada luasan wilayah Sumba Timur plus layanan bagi warga dari tiga Kabupaten tetangga.
Baca juga: Kuota Antar Pulau Ternak di Sumba Timur Capai 24 Ribu Ekor
Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat dengan mudah tahu jumlah dokter umum dan spesialis yang siap melayani juga memperpendek antrian karena warga bisa menyesuaikan waktu dengan jadwal dokter, layanan pengaduan dan ketersediaan ruang rawat inap.
Beberapa inovasi lain yang juga sekilas dipaparkan Bupati Praing diantaranya Si Jantan atau Sistem Informasi Jalan dan Jembatan.
Ada juga inovasi berlabel Si Banting Kaki Tiga alias Sistem Pemberantasan Stunting Berbasis Kandang, Kolam dan Kebun. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.