Berita NTT

Kantor Bahasa Provinsi NTT Gelar Lokakarya Pengembangan Kamus Bahasa Kemak di Kota Kupang

maka langkah yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTR adalah pengolahan data dan lokakarya penyusunan kamus

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
FOTO BERSAMA - Kepala Kantor Bahasa NTT, penulis kamus bahasa Kemak dan para peserta foto bersama dalam kegiatan lokakarya pengembangan kamus bahasa kemak di Hotel Neo El Tari Kupang, Selasa 19 September 2023 

Sementara itu, Djose S. Martins Nai Buti selaku penulis Kamus Bahasa Kemak mengatakan suku Kemak Dirubati sudah bergabung di Indoneai sudah lama mulai dari 1911. Yang mana, dalam perkembangannya terjadi perubahan teknologi, urbanisasi dan lainnya menyebabkan generasi-generasi muda jarang menggunakan bahasa Kemak Dirubati.

"Oleh karena itu, untuk melestarikannya, saya bersama Kantor Bahasa NTT dan didukung oleh kepala suku rumah adat yang ada, kami menyusun kamus Kemak Dirubati ini. Ini sudah disusun sejak lama dan hari ini kami lokakaryakan," ungkapnya.

Djose menyampaikan, adapun tujuan dari dibuatnya kamus Kemak Dirubati tersebut agar bahasa dan kosa kata Kemak Dirubati dapat dilestarikan, dibukukan dan didokumentasikan.

"Supaya besok-besok tidak punah bahasa ini. Tetapi diketahui oleh generasi-generasi muda," ujarnya.

Lebih lanjut, Djose menyampaikan, alasan digunakannya bahasa Kemak Dirubati, karena kemak itu ada di Pulau Timor, khususnya Timor Barat yang memiliki banyak kemak.

"Kita menuliskan kemak dirubati ini agar bisa membedakan dengan yang lainnya. Tetapi secara umum, ini kemak induk yang lainnya hanya beda dialek. Ini jumlah penutur terbanyak di Indonesia sekitar belasan ribu," tuturnya.

Djose menyebutkan, Kosa kata yang ada saat ini kurang lebih ada 2.400.

"Itu luar biasa karena jumlahnya sangat banyak sekali. Tahun lalu ada 1600 kosa kata, hingga pada Bulan Maret kemarin, kami menemukan kurang lebih 890-an lebih kosa kata. Sehingga yang dibahas sekarang kurang lebih 2.400 kosa kata," sebutnya.

"Target dari kantor bahasa paling lambat Bulan November, kamus itu terbit sekalian dengan ISBN dan lainnya," tambahnya.

Baca juga: Kunker ke NTT, Sekjen KPU RI Dijadwalkan Sambangi Lima Kabupaten

Djose berharap, Kantor Bahasa bisa mencetak kamus Kemak Dirubati lebih banyak dan bisa dibagikan ke sekolah- sokolah.

"Target besar Kita, semoga bahasa kemak ini masuk dalam kurikulum dan menjadi salah satu bagian dalam pelajaran muatan lokal dan menjadi pelajaran bahasa Daerah di Sekolah-sekolah supaya mereka bisa tahu," harapnya.

Menurut Djose, Slogan dari Kantor Bahasa NTT sangat bagus yaitu "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing".

"Jadi anak-anak bisa lestarikan bahasa Daerah dengan penggunaan bahasa daerah saat berada di rumah. Di sekolah, mereka gunakan bahasa Indonesia dan di kelompok atau komunitas gunakan bahasa Daerah serta jangan lupa di era perkembangan zaman yang semakin modern juga belajarlah bahasa asing," tuturnya.

Terpisah, Paulus Mau Bou selaku peserta kegiatan lokakarya dari Suku rumah adat Bobosa (Tokoh adat Kemak Dirubati) mengatakan, bahasa kemak sangat penting untuk dibukukan atau dibuatkan kamus khusus agar bisa dibaca dan diketahui oleh generasi-generasi muda dan anak cucu.

"Yang kita harapkan adalah dengan adanya kamus kemak ini, dikemudian hari generasi muda bisa membacanya, bisa mengerti dengan bahasa daerah mereka sendiri. Sehingga bahasa daerah itu tidak punah, tetapi terus dilestarikan," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved