Berita Lembata
Desa Puor B di Lembata Jadikan Pertanian Sebagai Sektor Unggulan untuk Tingkatkan Pendapatan
Siapapun kepala daerahnya maka dia harus mengacu pada dokumen ini, tidak boleh melenceng dari dokumen ini. Maka ini adalah dokumen
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Stanislaus Deri Burin, Kepala Desa Puor B di Kecamatan Wulandoni melihat ada potensi pertanian yang luar biasa di desanya. Tanah yang subur membuat berbagai tanaman pangan seperti jagung, ubi, pisang, kacang-kacangan, sayuran segar dan buah-buahan tumbuh subur di sana.
Tanaman komoditi kemiri juga banyak ditemukan di kebun masyarakat Puor dan sekitarnya.
“Kami lagi fokus kembangkan pertanian di sini,” kata kepala desa yang akrab disapa Kerry Burin ini, Jumat, 15 September 2023.
Kerry tidak mau menyia-nyiakan potensi yang ada. Sejak terpilih menjadi kepala desa, dia sudah menjadikan pertanian sebagai sektor unggul yang harus dikembangkan serius.
Pada tahap awal, pemerintah desa Puor B sudah membuka 3 hektare lahan pertanian. Di atas lahan ini, pemerintah dan masyarakat sudah menanam jagung.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Lembata, Matheos Tan Imbau Warga Tak Buka Kebun dengan Cara Membakar
Hasil panen jagung tersebut dijual lagi kepada masyarakat. Kerry Burin tidak menyangka dampaknya bisa mendongkrak pendapatan asli desa (PADes) setelah musim panen beberapa bulan lalu.
“Dari panen jagung kemarin, saya lihat pertanian ini bisa tingkatkan pendapatan desa,” imbuhnya.
Pasca panen jagung, di atas lahan yang sama pula, Kerry ingin menanam tanaman holtikultura. Dia harap tanaman holtikultura seperti cabai, tomat, bawang, dan sayur-sayuran yang akan dikembangkan di Puor nantinya bisa menguasai pasar di Kota Lewoleba dan kebutuhan masyarakat Lembata pada umumnya.
“Saya lagi buat proposal untuk pengadaan tandon air di lahan yang sudah kami siapkan itu,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lembata dan DPRD secara resmi telah menandatangani berita acara rancangan perda (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2023-2042 dalam sidang paripurna, Kamis, 7 September 2023.
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero, mengatakan salah satu substansi yang dibahas dalam ranperda RTRW adalah perihal lahan pertanian di Lembata.
Petrus berujar hampir 80 persen penduduk Lembata bekerja sebagai petani. Lahan di Lembata terdiri dari kawasan budidaya (59 persen dari luas wilayah Lembata) dan kawasan lindung (41 persen).
Menurut politisi Partai Golkar ini, ada banyak petani yang punya lahan pertanian dan ada yang tidak punya lahan pertanian.
Maka pihaknya meminta kepada pemerintah supaya dari 41 persen kawasan lindung itu juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan produksi pertanian.
Baca juga: Warga 5 Desa di Lembata Krisis Air Bersih, Tercemar Abu Vulkanik Gunung Lewotolok
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.