Berita Sikka

Jaringan Internet Terbatas, Siswa dan Guru di Pedalaman Sikka Tempuh 8 Kilometer Demi Ujian ANBK

Dari sekolah, mereka menggunakan satu unit mobil pikap menuju lokasi ujian di gedung pertanian Kecamatan Doreng yang terletak di Desa Waihawa

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-STEFANUS NAJA
NAIK MOBIL - 20 siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Hebar di Desa Mahe Tanah, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, terpaksa menempuh perjalanan sejauh 8 kilometer menuju desa tetangga demi mengikuti ujian ANBK, Senin 18 September 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sebanyak 20 siswa kelas VIII SMPN Hebar di Desa Mahe Tanah, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, terpaksa menempuh perjalanan sejauh 8 kilometer menuju desa tetangga demi mendapatkan Jaringan Internet.

Mereka sangat membutuhkan jaringan internet untuk mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbabis Komputer ( ANBK ).

Dari sekolah, mereka menggunakan satu unit mobil pikap menuju lokasi ujian di gedung pertanian Kecamatan Doreng yang terletak di Desa Waihawa, Senin 18 September 2023.

Baca juga: Terlibat Kasus Dugaan Pelecehan, Kasat Lantas Polres Sikka Minta Hapus Berita

Kepala Sekolah SMPN Hebar, Nikodemus Nong Wohen mengatakan, 20 siswa SMPN Hebar datang ke desa tetangga untuk mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Mereka terpaksa datang mengikuti ujian ANBK di salah satu gedung pertanian kecamatan doreng yang terletak di desa Waihawa, karena di SMPN Hebar kesulitan mengakses jaringan internet dan juga listrik.

"Kami terpaksa ikut ujian ANBK di Habibola karena memang di sekolah kami jaringan internet tidak ada. Begitu juga listrik, Makanya, kami putuskan ikut ujian ANBK disini. Apa pun caranya, kami harus mencari lokasi yang bagus, untuk terselenggaranya ANBK," ungkap Nikodemus.

Baca juga: Kasat Lantas Polres Sikka Bantah Lakukan Pelecehan Terhadap Ibu Rumah Tangga

Mereka pun rela menempuh perjalanan 8 kilometer demi menjalani ujian.

Selain itu, Pihak sekolah hari mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3.000.000 untuk biaya transportasi pulang dan pergi.

"Kami dari Hebar ke Habibola itu 8 kilometer, apa pun kendalanya, ANBK harus tetap berjalan," ujarnya

Ia mengatakan, kondisi ini dialami siswa dan para guru sejak simulasi, gladi bersih hingga pelaksanaan ANBK.

Baca juga: Dampak Kekeringan, Warga 4 Desa di Sikka Berisiko Rawan Pangan

Ia berharap, pemerintah memperhatikan infrastruktur jaringan internet dan fasilitas pendukung untuk sekolah di pelosok jika menginginkan pelaksanaan ANBK berjalan baik. 

Sementara itu, Stefanus Naja salah satu guru di SMP Negeri Hebar mengatakan, sebanyak 20 siswa tersebut berangkat dari kampung Hebar menuju lokasi ujian sekitar pukul 06:30 pagi.

Agar tidak terlambat, pihak sekolah menyewa satu unit mobil pikap yang akan digunakan siswa selama dua hari selama ujian ANBK. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved