Berita Sabu Raijua

Dinilai Lebih Laris, Pembuat Gula Sabu Raijua Beralih Buat Sopi

Lagabus juga menyampaikan faktor penyebab masyarakat beralih membuat sopi karena penjualan sopi lebih laris dari Gula Sabu.

Penulis: Jevon Agripa Dupe | Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Dinilai Lebih Laris, Pembuat Gula Sabu Raijua Beralih Buat Sopi
POS-KUPANG.COM/HO
PEMBUATAN - Pembuatan Gula Sabu, di Leoge Desa Roboaba Kecamatan Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe

POS-KUPANG.COM, SEBA – Gula Sabu sebagai salah satu minuman tradisional terbaik di Indonesia yang juga memenangkan Anugerah Pesona Indonesia atau API Award 2022, telah menjadi Home Industri di Kabupaten Sabu.

Tetapi semakin berkembangnya zaman Produksi gula Sabu di kabupaten Sabu Raijua mengalami penurunan, hal tersebut disampaikan oleh Lagabus Pian sebagai Kepala Dinas PMPTSP Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Kabupaten Sabu Raijua, Minggu 02 Juli 2023.

“Untuk Gula Sabu, saat ini mengalami penurunan produksi, hal tersebut karena banyak pengiris tuak yang beralih membuat sopi (Minum Tradisional mengandung Alkohol),” kata Lagabus.

Baca juga: Penemuan Kerangka Manusia di Pantai Desa Ledeana Sabu Raijua

Lagabus juga menyampaikan faktor penyebab masyarakat beralih membuat sopi karena penjualan sopi lebih laris dari Gula Sabu.

”Alasan masyarakat lebih sering buat sopi karena lebih cepat laris, selain itu cara buatnya juga lebih mudah karena tidak perlu wadah yang tertutup untuk mendapat tuak,” jelasnya.

Roy Lede salah satu masyarakat yang membuat Gula Sabu membernarkan bahwa dirinya lebih sering membuat sopi dibandingkan dengan gula.  ”Betul kita sekarang lebih suka buat sopi karena lebih mudah dan lebih laku,” katanya.

Baca juga: Gula Sabu Minuman Tradisional Juara API Award 2022, Manisnya Donahu Hawu Bikin Ketagihan

Roy juga menyampaikan bahwa keuntungan menjual sopi lebih dari menjual Gula Sabu.

”Gula Sabu biasanya satu jeriken tergantung kental tidak, kalau yang bagus bisa Rp 250 ribu, tapi biasa kita jual Rp 150 ribu untuk orang yang kita kenal, kalau sopi 1 jergen 100 ribu tapi lebih untung karena tuak yang kita masak tidak banyak seperti buat gula juga kayu yang kita pakai tidak banyak jadi lebih untung,” jelasnya.(cr22)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved