Berita Sabu Raijua
3 Tahun Beri Pendampingan, Program Organisasi Penggerak di Kabupaten Sabu Raijua Resmi Ditutup
POP sendiri merupakan program dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang dijalankan Yayasan Satriabudi Dharma Setia
Penulis: Jevon Agripa Dupe | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe
POS-KUPANG.COM, SEBA - Program Organisasi Penggerak atau POP yang dilaksanakan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) resmi ditutup, Senin 26 Juni 2023.
POP sendiri merupakan program dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang dijalankan Yayasan Satriabudi Dharma Setia diberi nama Savu Smart Island dengan membina 33 PAUD di Kabupaten Sabu Raijua mulai tahun 2021 hingga 2023.
Penutupan Program Organisasi Penggerak ini dilaksanakan di aula Kantor Bupati Sabu Raijua oleh Pemkab Sabu Raijua melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Kepemudaan dan Olahraga (DPPKO) Kabupaten Sabu Raijua.
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua Gelar Rakor Komit Cegah Kematian Ibu dan Bayi
Adapun selama 3 tahun tersebut kegiatan pendampingan yang diadakan yaitu, pada tahun 2021, diberikan penguatan dalam filsafat, 5 area belajar dan manajemen kelas ala montessori, pendidikan orang dewasa, neuroscience dan perkembangna peserta didik.
Sementara di tahun 2022, kegiatan yang diadakan adalah literasi dan numerasi, prinsip-prinsip montessori dan kurikulum merdeka.
Dan di tahun 2023, workshop penerapan 5 area belajar montessori menggunakan pendekatan berbasis aset dan teknik menulis sederhana, menulis kisah perubahan penerapan metode montessori dan pendalaman prinsip-prinsip montessori.
Baca juga: NTT Memilih, KPU Sabu Raijua Gelar Fokus Group Discussion
Yayasan Satriabudi Dharma Setia yang diwakilkan Koordinator Program Organisasi Penggerak Savu Smart Island, Ramlin Bunga memberikan alat peraga montessori secara simbolis kepada 33 PAUD yang didampingi.
Ramli berharap alat peraga yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik serta pembelajaran Montessori dapat terus diterapkan.
”Kami berharap penggunaan peralatan dapat digunakan dengan baik dan Pembelajaran Mountesori jangan berakhir dengan berakhirnya Program POP,” harap Ramli.
Yoel Riwu, selaku Sekertaris Dinas PPKO melalui sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) yang telah melaksanakan program POP selama 3 tahun.
Baca juga: KPU Sabu Raijua Tetapkan 62.280 Pemilih
Yoel juga menyampaikan terima kasih kepada guru-guru PAUD yang mengikuti seluruh tahapan pendampingan tersebut.
”Saya berterimakasih kepada bapak-Ibu guru-guru PAUD yang bersungguh-sungguh melaksanakan seluruh tahapan kegiatan ini,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Yoel juga menyampaikan bahwa metode pembelajaran Montessori yang telah diberikan akan dikembangkan pihak pemerintah kabupaten Sabu Raijua sebagai salah satu Inovasi di bidang pendidikan.
Baca juga: Jelang Penetapan Daftar Pemilih Tetap, KPU Sabu Raijua Sampaikan Data Telah Pasti
“Metode pembelajaran ini Tidak berakhir sampai disini kegiatan ini, Karena kegiatan metode pembelajaran mountessori ini akan kita angkat sebagai Inovasi Pemerintah Daerah dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.