Berita Ngada
Marten Geram Sampah di Jembatan Mangulewa I Ngada Cemari Mata Air Wae Gobo
sampah - sampah tersebut terbawa air dan mencemari mata air Wae Gobo yang jaraknya hanya kurang lebih 50 dari jembatan.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Sampah yang berasal dari Kali Jembatan Mangulewa I, Desa Sobo II Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada cemari mata air Wae Gobo, yang berjarak kurang lebih 50 Meter dari jembatan tersebut.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin 19 Juni 2023, sampah terlihat berseliweran di bawah jembatan, didominasi sampah plastik dan popok bayi. Ada pula bangkai hewan yang tidak saja merusak pemandangan tetapi juga menimbulkan bau tak sedap.
Sejumlah warga Desa Sobo II yang melintas dengan berjalan kaki di jembatan, penghubung ruas jalan Trans Flores tersebut, mengeluhkan bau tak sedap dan sampah yang berseliweran.
Mereka mengaku tidak mengetahui siapa yang membuang sampah ke dalam kali. Namun setiap pagi hari mereka selalu saja menemukan ada sampah baru di Kali Jembatan Mangulewa I tersebut.
Baca juga: Budi Hartawan Utus Dua Staf Temui Bupati Ngada Tindak Lanjut Workshop Pertanian dan Perkebunan
Marten Leko, salah satu warga Desa Sobo menduga, ada oknum - oknum warga dari luar desanya yang membuang sampah ke dalam kali.
"Mereka biasanya buang malam, sehingga pagi hari ketika lewat di jembatan, pasti sampah tambah banyak," kata Marten.
Menurut Marten ketika terjadi hujan, sampah - sampah tersebut terbawa air dan mencemari mata air Wae Gobo yang jaraknya hanya kurang lebih 50 dari jembatan.
Marten juga mengajak POS-KUPANG.COM, untuk melihat langsung kondisi mata air Wae Gobo. Tampak di sekitar mata air, tumbuh pepohonan bambu dan tanaman liar lainnya.
Menurut Marten Wae Gobo bisa terjaga berkat ada pepohonan bambu.
Akan tetapi, kata Marten kondisi debit mata air Wae Gobo sudah semakin kecil. Warga pun sudah mulai enggan menggunakan air dari Wae Gobo, apalagi saat hujan, karena sudah terkontaminasi dengan sampah.
Menurut Marten, dulu mata air Wae Gobo sering warga gunakan untuk kebutuhan mencuci, mandi bahkan konsumsi terutama warga yang berkebun di sekitar mata air Wae Gobo.
"Kondisi hari ini sudah jauh berbeda. Sudah makin kecil, air makin sedikit. Kita juga takut - takut mau pakai ini air, karena sampah - sampah tadi. Terbawa ke sini dan bikin rusak ini mata air," keluh Marten.
Baca juga: Andreas Paru Apresiasi Terobosan Dinas PUPR Ngada Bangun Jembatan di Boba
Marten mengecam prilaku oknum - oknum yang membuang sampah di Kali Jembatan Mangulewa I. Dia juga berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, bisa memasang tanda larangan untuk jangan membuang sampah sampah di Kali Jembatan Mangulewa I.
"Saya kira ini persoalan serius. Kita tidak boleh anggap remeh. Alam sudah beri kita air, jangan kita buat rusak. Semoga ada perhatian dari dinas terkait. Yah minimal pasang plang di sini supaya orang tau. Bila perlu yang buang sampah di sini kasi sanksi atau denda," tegasnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Buka Turnamen Bola Voli Kapolres Ngada Cup I, Bupati Andreas: Stadion Lebi Jaga Bakal Lebih Bagus |
![]() |
---|
Kabupaten Ngada Punya Pusat Layanan Usaha Terpadu di Turekisa |
![]() |
---|
Pria Asal Ngada Ditetapkan Jadi Tersangka TPPO di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Yayasan Puge Figo Flores Gelar Camping Ekologi Bersama Anak-anak Mengenal Alam Wula Bhara Ngada |
![]() |
---|
Bupati Ngada Andreas Paru Buka Turnamen Sepak Bola Mini di SDN Watu Tura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.