Belu Terkini
Operasi Pengeluaran Cairan dari Lutut, Sarif Andalkan Program JKN
Manfaat Program JKN sudah banyak dirasakan oleh masyarakat, salah satunya Sarif Hidayat (18) mahasiswa yang berasal dari Jawa Tengah
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dan menjadi rantai pertama di kehidupan, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan merupakan wujud dari upaya pemerintah dalam memberikan akses layanan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Manfaat Program JKN sudah banyak dirasakan oleh masyarakat, salah satunya Sarif Hidayat (18) mahasiswa yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Batang ini terdaftar sebagai peserta dengan segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), kelas tiga.
“Ceritanya, beberapa bulan lalu waktu itu saya baru masuk di Universitas Pertahanan. Kami mahasiswa baru melaksanakan orientasi awal (ospek) tepatnya di Tobir. Secara tidak sengaja saya mengalami kecelakaan kecil saat mengikuti demonstrasi sebagai salah satu bagian dari ospek tersebut. Saat itu, saya tanpa sengaja terbentur oleh senjata saat sesi latihan berlangsung,” ungkapnya.
Sarif mengungkapkan jika ia dan seluruh anggota keluarganya telah lama terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2018, jadi menggunakan BPJS Kesehatan bukan hal baru baginya dan keluarga.
Baca juga: Program JKN Permudah Akses Berobat, Yane: Cukup Tunjukkan KTP, Semua Terjamin!
“Awal terbentur saya merasakan kram yang cukup lama hingga tidak bisa bergerak, setelah itu saya mengira hanya akan memar biasa, hal ini cukup mengganggu aktivitas saya sehari-hari karena setelah itu setiap kali saya merasa kelelahan, pasti rasa pegal nya akan muncul lagi," ujarnya.
Sarif mengungkapkan beberapa hari setelah kejadian terbentur itu, muncul rasa pegal dan ngilu di lutut yang sama.
Kemudian pada tanggal 13 Agustus 2025 Sarif kembali mengalami kecelakaan. Ia terjatuh di kampus dan mulai merasakan nyeri yang lebih intens.
Sarif langsung berobat ke klinik kampus, dan ditemukan ada luka memar di sekitar lutut.
“Saat itu saya hanya mendapatkan penanganan awal dari klinik kampus, saya diberikan salep untuk dioleskan ke luka selama tiga hari. Namun, bukannya membaik, luka saya justru membengkak dan mengeluarkan cairan. Dikarenakan kondisi kaki saya yang tidak bisa digerakkan, akhirnya dari klinik langsung menemani saya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," Minggu (2/11/2025).
Baca juga: Program JKN Bantu Tabita Kause Jalani Persalinan Sesar di RSU Gabriel Manek Atambua
Sarif mengaku jika selama ia dirawat di rumah sakit tepatnya di RSUD Mgr. Gabriel Manek Atambua, ia tidak pernah merasakan diskriminasi apa pun.
Ia merasa sangat puas, ketika awal masuk pun pengurusan administrasi yang diwakili oleh pembina kampus, tidak mengalami kendala, tidak diminta untuk memfotokopi berkas cukup menunjukkan kartu JKN saja.
“Sesampainya saya di rumah sakit, saya langsung diperiksa oleh dokter spesialis bedah yang mana beliau menyarankan saya untuk segera opname, namun karena saya belum mengurus izin di kampus maka saya kembali dulu ke kampus mengurus izin dan keesokan harinya baru saya kembali ke rumah sakit lagi,” ungkapnya.
Tidak dimintai biaya tambahan baik dalam melakukan pemeriksaan maupun pengambilan obat tutur Sarif.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/mahasiswa-Universitas-Pertahanan-yang-berasal-dari-Jawa-Tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.