Berita NTT

Nilai Tukar Petani di NTT Naik, Biaya Hidup dan Produksi Petani Tidak Sebanding Harga Jual Produk 

Kenaikan NTP ini terutama didorong oleh meningkatnya NTP subsektor perikanan, perkebunan, dan tanaman pangan.

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
CABAI - Cabai merah besar di pasar Kasih Kota Kupang  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan pada Mei 2023.

Meskipun mengalami kenaikan namun, biaya hidup dan biaya produksi petani tidak sebanding dengan harga jual produk yang diterima petani.

"Meskipun demikian, NTP yang tercatat masih di bawah indeks 100 mengindikasikan bahwa biaya hidup dan biaya produksi yang dibayar oleh petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan produk,"ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny Heatubun pada Senin, 12 Juni 2023.

NTP Provinsi NTT pada Mei 2023 tercatat sebesar 96,69, lebih tinggi dan bulan sebelumnyayang sebesar 96,08. Kenaikan NTP ini terutama didorong oleh meningkatnya NTP subsektor perikanan, perkebunan, dan tanaman pangan.

Baca juga: Kasusnya Mengendap di Polisi, Guru Korban Penganiayaan dan Pengancaman di Kupang Datangi Polda NTT

Kemudian, harga komoditas hortikultura seperti tomat, cabai rawit, dan kangkung juga mengalami penurunan seiring dengan hasil produksi petani yang meningkat.

Harga komoditas ini andil penyumbang deflasi seperti tomat -0,15 persen, cabai rawit -0,05 persen, pasta gigi 0,02 persen, dan kangkung -0,02 persen. (dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved