Nelayan Hilang di Ende
Pencarian Hari Kedua, Nelayan di Ende yang Hilang Belum Ditemukan
Namun, permintaan anak bungsunya itu tidak diindahkan Sarifail Alihusen dan tetap turun melaut untuk mencari ikan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, ENDE - Upaya pencarian hari kedua, Minggu (12/10/2025) terhadap Sarifail Alihusen (46), nelayan asal Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, yang dilaporkan hilang pada Sabtu (11/10/2025) pagi belum membuahkan hasil.
Pada pencarian hari kedua tersebut, tim SAR gabungan memperluas area pencarian sesuai rencana operasi dengan melibatkan beberapa unsur diantaranya Unit Siaga SAR Ende, Polres Ende, Sat-Polairud Ende, BPBD Ende, Pemerintah Kelurahan Tetandara, keluarga serta masyarakat setempat.
Guna membantu proses pencarian, tim SAR gabungan menggunakan alut diantaranya Rapid Land SAR Unit Siaga SAR Ende, Rubber Boat 30 PK, palsa air dan palsa medis.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere saat ini adalah Fathur Rahman melalui Danunit Siaga SAR Ende, Abdul Azis Sumby mengatakan, pencarian hari kedua tersebut dibagi dalam dua sru yakni darat dan laut.
"Hasil masih nihil, operasi SAR sesuai rencana operasi dan pencarian hari kedua ini dibagi dalam dua SRU yakni SRU darat dan laut, untuk sementara belum ada kendala di lapangan," kata Abdul Azis kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (12/10/2025) sore.
Baca juga: BERITA POPULER- Polres TTU Bekuk DPO, Kasus Nelayan Hilang di Ende, Potret Harmoni Alam di Malaka
Sebelumnya diberitakan, Sarifail Alihusen dilaporkan hilang setelah pergi memancing dengan menggunakan sebuah perahu kecil pada Jumat (10/10/2025) sekira pukul 21.00 WITA.
Idris Muhammad, salah satu kerabat dekat korban saat ditemui TribunFlores.com di Pantai Ippi mengatakan, saat hendak melaut, anak bungsu Sarifail Alihusen yang masih duduk di bangku kelas 1 SD sempat melarang sang ayah agar tidak turun melaut pada malam itu.
"Tadi malam itu katanya dia melaut itu sekitar jam 9 lewat, sekitar jam 7 saat masih hujan itu, dia masih di rumah saya dan masih sempat ngobrol dengan ponakan, pas dia pulang mau pulang akhirnya saya bilang besok saja sudah malam cuaca juga hujan, tapi dia pulang, setelah sampai di rumahnya, saat dia kemas-kemas mau turun ke laut, anak bungsunya yang perempuan sempat nangis suruh bapaknya jangan melaut malam itu, biasanya tidak begitu," ungkap Idris.
Bahkan, kata Idris, anak bungsu korban sempat minta ikut bersama sang ayah untuk melaut.
Namun, permintaan anak bungsunya itu tidak diindahkan Sarifail Alihusen dan tetap turun melaut untuk mencari ikan.
"Dia tetap jalan, kita tidak bisa prediksi, mungkin sudah musibahnya beliau, kita sebagai manusia, orang beragama hanya berharap yang terbaik kepada Tuhan, yang lain-lain kami keluarga serahkan kepada yang berwajib," ujar Idris.
Upaya pencarian tim SAR gabungan hingga Sabtu (11/10/2025) siang belum membuahkan hasil.
Sebelumnya diberitakan, informasi awal hilangnya korban disampaikan oleh Samira, warga Kelurahan Tetandara, yang juga menjadi pihak pelapor dalam kejadian ini.
Menurut keterangan Samira, korban diketahui pergi memancing sejak Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 22.00 WITA menggunakan sampan berwarna biru di wilayah perairan Pantai Ippi, tepatnya di depan Pelabuhan Pertamina Ende.
Biasanya, Sarifail pulang dari memancing sekitar pukul 10.00 WITA keesokan harinya. Namun, hingga Sabtu pagi, ia tak kunjung kembali.
Situasi semakin mencemaskan setelah nelayan lain menemukan sampan milik Sarifail dalam kondisi terbalik di perairan Pantai Ippi sekitar pukul 07.00 WITA. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.