Breaking News

KLB Rabies

Dinas Peternakan NTT Kirim 1000 Vaksin Rabies ke Timor Tengah Selatan

Masyarakat di TTS harus ikat atau kandangkan anjing mereka, karena itu cara yang paling gampang dan murah untuk mencegah penularan rabies

|
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Drh. Melky Angsar MSc. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dua korban meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Dinas Peternakan Provinsi NTT sampaikan akan mengirim 1000 vaksin tambahan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan NTT melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Drh. Melky Angsar MSc kepada POS- KUPANG.COM, Senin 12 Juni 2023.

"Untuk vaksin yang sudah kita kirim ke TTS ada 5.000 dosis vaksin dan kita akan kirim tambah lagi 1000 dosis vaksin untuk anjing ke TTS satu atau dua hari ke depan," ungkap Melky Angsar.

Untuk surat Edaran dari Gubernur NTT terkait dengan adanya virus ini, kata Melky Angsar telah dikeluarkan pada tanggal 5 Juni 2023 yang lalu. Dalam surat edaran itu, ungkap Angsar, berisi larangan adanya pemasukan hewan anjing, kucing, kera di Kabupaten/ Kota di Pulau Timor..

Melky Angsar menyebutkan, berdasarkan data Monitor harian kasus luar biasa atau KLB rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sampai dengan tanggal 11 Juni 2023, terdapat 257 penemuan kasus rabies. Dengan ditemukan di 23 Kecamatan dan 76 desa.

Baca juga: Perawat Gigi di Timor Tengah Selatan Laporkan Bupati dan Sekda ke Ombudsman NTT

Adapun rincian usia yang digigit anjing yaitu, balita 44 orang, anak usia sekolah 80 orang, usia produktif 103 orang dan lanjut usia (lansia) 29 orang.

Selain itu, untuk bagian tubuh yang ditemukan terdapat gigitan anjing dengan total 270 gigitan yang meliputi leher wajah dan kepala 19 gigitan, bahu ke bawah sampai lutut dan juga tangan 110 gigitan, betis ke bawah sampai jari-jari kaki 141 gigitan.

Adapun 257 orang yang digigit anjing tersebut memiliki beberapa gejala yang timbul pasca gigitan anjing meliputi gejala khas rabies 3 orang, gejala tidak khas rabies 39 orang, tidak atau belum ada gejala 215 orang.

Selain itu, untuk keadaan korban sampai tanggal 11 Juni yaitu dipantau rawat jalan 254 orang, dirawat inap di fasyankes kecamatan (Puskesmas atau RSP) 1 orang, meninggal 2 orang, sedangkan untuk yang dirawat di RSUD Soe tidak ada.

Lebih lanjut, Melky Angsar menghimbau kepada masyarakat di TTS untuk memerhatikan anjing peliharaan mereka.

"Masyarakat di TTS harus ikat atau kandangkan anjing mereka, karena itu cara yang paling gampang dan murah untuk mencegah penularan rabies. Karena ketersediaan vaksin kita juga sangat terbatas," pesannya.

Baca juga: Perawat Gigi di Timor Tengah Selatan Laporkan Bupati dan Sekda ke Ombudsman NTT

Melky Angsar menambahkan, apabila terdapat masyarakat yang terkena gigitan anjing rabies untuk segera melaporkan ke Puskesmas terdekat, supaya tim medis segera mengambil tindakan.

"Yang paling penting juga, tolong jangan lalulintaskan anjing, kucing dan kera antar Desa/Kelurahan Kecamatan maupun antar Kabupaten, Karena jika kita melakukan itu, sama saja kita membawakan penyakit rabies ini ke tempat lain," tutupnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved