Berita NTT
Ikut Jemput Jenazah PMI, Satgas TPPO Polda NTT Segera Lakukan Penyelidikan
Sebelumnya, Yonas juga menyebut Kabupaten Malaka menjadi daerah paling banyak menerima jenazah pekerja PMI dari luar negeri.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Satuan tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polda NTT ikut menjemput salah satu jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT yang dipulangkan dari luar negeri. Setelah itu, Satgas TPPO akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dirkrimum Polda NTT, Kombes Pol Patar Silalahi, Kamis 8 Juni 2023 menjelaskan, per Kamis siang ia bersama TPPO dan BP2MI Kupang menjemput jenazah PMI dari Kabupaten Nagekeo. Pekerja perempuan berusia 31 tahun itu meninggal dunia di Tawau Malaysia.
"Hari ini tiba. Tindak lanjut dari terbentuknya Satgas TPPO, baik dari tingkat Mabes Polri maupun wilayah Polda NTT, Satgas bergerak. Berkaitan dengan peristiwa pemulangan ini, kami dari Satgas Gakum melakukan penyelidikan dan diawali pendataan," ujar Patar Silalahi di area kargo Bandara El Tari Kupang.
Baca juga: Jenazah PMI NTT Meningkat, DPRD NTT Tegaskan Perlu Koordinasi setiap Stakeholder
Kombes Pol Patar Silalahi mengatakan, penyelidikan itu berkaitan juga dengan dokumen dari awal hingga pemulangan jenazah PMI bernama Maria Fransiska Deu itu. Ia mengatakan, data yang ada juga akan disinkronkan dengan data milik BP2MI Kupang.
Mengenai pencegahan, sejumlah imbauan hingga edukasi masyarakat di desa-desa juga terus dilakukan. Bahkan Satgas TPPO juga mendatangi kantong yang sering digunakan sebagai tempat penampungan sementara PMI.
Yonas Bahang petugas dari BP2MI Kupang menyebut hingga bulan Juni 2023, setidaknya sudah ada 6 jenazah PMI asal NTT yang dipulangkan dari berbagai negara. Dia menegaskan, secara keseluruhan semua PMI merupakan non prosedural.
Baca juga: Tim Gabungan Polres Lembata Gagalkan 25 PMI Non Prosedural yang Hendak ke Malaysia
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan diluar negeri melalui prosedur yang telah ditetapkan. Hal itu agar tidak menyulitkan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Menurut dia, Fransiska Deu, PMI asal Nagekeo yang dipulangkan dalam kesempatan itu karena infeksi paru-paru. Data itu merupakan informasi yang dikonfirmasi oleh KJRI Tawau, Malaysia. Jenazah, selanjutnya dibawa ke rumah sakit Prof Johanes Kupang untuk disemayamkan.
Dari rumah sakit, jenazah akan dibawa menggunakan pelayaran Pelni melalui Pelabuhan Tenau Kupang menuju Maumere, Kabupaten Sikka. Jenazah akan diantar oleh aparat kepolisian dan BP2MI di wilayah Flores hingga ke rumah duka di Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Menteri PPPA dan Komnas HAM Berikan Santunan Bagi Keluarga Jenazah PMI Asal Belu
Sebelumnya, Yonas juga menyebut Kabupaten Malaka menjadi daerah paling banyak menerima jenazah pekerja PMI dari luar negeri.
Selain Malaka ada wilayah lain seperti Flores Timur, Timor Tengah Selatan, dan Ende. Wilayah ini menurut dia, paling banyak menyumbang jenazah PMI hingga semester satu tahun 2023.
"2023 ini, paling banyak. Mereka pulang yang pulang rata-rata sakit," sebutnya di pintu kargo Bandara El Tari Kupang, Kamis 8 Juni 2023 saat menjemput jenasah PMI asal Nagekeo Fransiska Deu.
Baca juga: Ketua Ombudsman NTT Harap Momen KTT ASEAN Summit 2023 Jadi Ajang Tuntaskan Masalah PMI Ilegal
BP2MI Kupang, kata dia, ketika jenasah tiba hanya memfasilitasi jenasah ke tempat tujuan. Pihaknya tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap jenasah.
Dia menyebut, setelah jenasah diserahkan ke keluarga, oleh pihak keluarga jika menginginkan maka diperbolehkan untuk melihat kondisi jenasah. Kalaupun ditemukan ada hal yang tidak diterima, keluarga dipersilahkan membuat laporan ke aparat berwenang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.