KKB Papua
Prajurit TNI Gabung KKB Papua Terancam Hukuman Mati, Ada 27 Kasus Penyalagunaan Senjata dan Amunisi
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan menghukum mati prajurit TNI yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
POS-KUPANG.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menebar ancaman kepada prajurit TNI. Ia akan menghukum mati prajurit TNI yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Upaya ini untuk mencegah prajurit TNI membelot ke KKB Papua.
Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, Panglima TNI tidak sungkan memberikan hukuman maksimal, termasuk hukuman mati bagi prajurit yang terbukti berkhianat.
Sementara prajurit TNI yang berprestasi akan diberikan penghargaan
Panglima TNI Yudo Margono pernah memberikan peringatan keras saat memberikan pengarahan kepada aparat penegak hukum lingkup TNI di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu 3 Mei 2023.
Peringatan keras tersebut di antaranya menyangkut tingginya angka perkara penyalahgunaan senjata api dan amunisi di lingkungan TNI wilayah Kodam XVII Cenderawasih.
Baca juga: Diancam KKB Papua, Ratusan Warga Lari ke Gereja Siloam, Kapolres: Mereka Takut Tinggal di Rumah
Berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat 27 perkara penyalahgunaan senjata api dan amunisi pada tahun 2022.
Angka tersebut, naik sebesar 270 persen dari tahun sebelumnya.
Khusus bagi pelaku penjual senpi dan amunisi, kata dia, agar dijerat dengan pasal pidana berlapis dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati untuk memberikan efek jera.
Tercatat ada sejumlah oknum prajurit TNI yang memilih bergabung dengan KKB Papua sejak tahun 1970-an.
Kapuspen TNI Julius Widjojono mengatakan, tak ada prajurit yang membelot ke KKB di era kepemimpinan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sejak 19 Desember 2022 hingga saat ini pada Jumat 2 Juni 2023.
Enam Eks TNI Gabung KKB Papua
Sederet pecatan TNI memilih jadi pengkhianat negara yakni dengan bergabung kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
Salah satunya adalah Yotam Bugiangge. Ia memilih jalan sesat sebagai pemimpin KKB Papua.
Bahkan Yotam Bugiangge kini disebut-sebut sebagai pimpinan KKB Papua yang ditakuti Egianus Kogoya Cs.
Yotam dan KKB Papua pimpinannya baru saja terlibat baku tembak dengan aparat di Kampung Nogolit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Anggota KKB Papua, Satu Pelaku Terlibat Pembunuhan Warga di Nogolait
Bergabungnya anggota TNI dengan KKB Papua bukanlah hal baru.
Melansir dari Tribunnews.com, berikut ini 6 prajurit TNI yang membelot dan beralih ke KKB Papua:
1. Lucky Y Matuan alias Lukius
Lucky Y Matuan alias Lukius sudah bergabung dengan KKB Papua sejak Februari 2021, ketika ia menghilang dari tempatnya bertugas.
Bergabungnya Lukius dengan KKB ini disampaikan oleh Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.
"Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat)" ungkap Sebby lewat pesan singkat, Jumat (16/4/2023).
Menurut Sebby, Lukius bergabung dengan KKB Papua atas kesadarannya sendiri.
Ia menambahkan, Lukius telah menyerang tempatnya bertugas, pos TNI di Bulapa, saat awal bergabung dengan KKB Papua.
Sebby menyebut Lukius berhasil menembak tiga prajurit TNI dalam serangan itu.
"Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan TPNPB, bertugas di Pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya."
"Bahkan, dia juga menyerang pos TNI Bulapa," urai Sebby.
Baca juga: KKB Papua Terbelah, Yotam Bugiangge Tak Akui Egianus Kogoya, Kini Berani Perang Sendirian
Aksi pengkhianatan yang dilakukan Lukius juga telah dibenarkan Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Andika mengatakan Lukius yang berpangkat Pratu sudah terdeteksi bergabung dengan KKB Papua sejak Februari 2021, ketika meninggalkan pos tempatnya berajaga.
"Sebetulnya, terdeteksinya (bergabung KKB) pada bulan Februari yang lalu, di mana dia meninggalkan pos," terang Andika Perkasa, Selasa (20/4/2021).
Sebelum bertugas di Papua, Lukius yang lahir di Wamena, ditempatkan di Jawa Tengah.
"Dia berusia 24 tahun, lahir dan besar di Wamena."
"Ditempatkan setelah bertugas di salah satu Batalyon Infanteri di Jawa Tengah," ujar Andika.
2. Yotam Bugiangge
Yotam Bugiangge juga bergabung dengan KKB Papua setelah menghilang dari tempatnya bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom, Papua pada 17 Desember 2021.
Ia kabur membawa satu pucuk senjata SS-2 VI pada Jumat (17/12/2021) sore pukul 17.00 WIT, saat melaksanakan tugas jaga.
"Prada Yotam Bugiangge diketahui tidak hadir tanpa keterangan dari kesatuan pada hari Jumat, 17 Desember 2021, pukul 17.00 WIT."
"Ia membawa senjata 1 pucuk SS-2 V1 bertempat di Mayonif 756/WMS, Kabupaten Keerom," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga yang saat itu menjabat sebagai Kapendam XVII/Cenderawasih, melalui keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Apapun Taruhan, Pemerintah Tak Izinkan Negara Lain Campuri Masalah KKB Papua
Sama seperti Lukius, Yotam juga putra asli Papua yang lahir di Nduga pada 24 Mei 1999.
Kabar terbaru menyebutkan Yotam Bugiangge kini telah menjadi pimpinan sebuah KKB Papua di wilayah Nduga.
Pada 26 Mei 2023 lalu, KKB pimpinan Yotam menyerang aparat TNI-Polri yang sedang patroli di Kampung Nogolait dan menyebabkan terjadinya kontak tembak.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, aksi serupa kembali terjadi pada 29 Mei 2023, dan menyebabkan 162 warga Kampung Nogolait mengungsi ke Kota Kenyam.
Meski terbilang 'pendatang' di KKB Papua, sosok Yotam disebut-sebut ditakuti Egianus Kogoya.
Sebagai informasi, Egianus juga terkenal sebagai pimpinan KKB di Nduga yang kejam.
Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, mengungkapkan Yotam dan Egianus awalnya sempat bekerja sama.
Namun, setelah itu, Egianus dan Yotam berpisah membentuk kelompok masing-masing.
"Sekarang Yotam ini jalan sama Armi Tabuni dan Waryambo," ungkap Rio, Minggu (7/5/2023), dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan informasi yang didapat Rio, Yotam dan kelompoknya berada di sekitar Distrik Kenyam setelah sempat pergi ke Yahukimo.
Ia menduga, keberadaan Yotam di Distrik Kenyam membuat Egianus tak lagi mendekat ke tempat itu.
Baca juga: KKB Papua, Pemberontak Paling Pengecut di Dunia, Mestinya Segera Diberantas Seperti Kasus Aceh
"Kemungkinan Egianus tidak mudah untuk ke Kenyam karena ada si Yotam ini," pungkasnya.
3. Seth Jafeth Rumkorem
Mantan anggota Kostrad, Seth Jafeth Rumkorem, resmi bergabung dengan KKB Papua pada tahun 1970-an.
Dilansir Surya.co.id, ia bahkan diangkat menjadi pimpinan tertinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Seth Rumkorem disebut bergabung dengan KKB Papua lantaran tidak puas pada pemerintahan Indonesia.
Sebelum bergabung dengan KKB Papua, Rumkorem adalah anggota TNI.
Ia pernah menjalani pendidikan di Sekolah Calon Perwira di Bandung tahun 1967.
Ayah Rumkorem, Mayor Tituler TNI AD Lukas Rumkorem, adalah tokoh yang ikut memperjuangkan Irian Barat menjadi bagian Indonesia.
Sang ayah pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung di era Presiden RI Soekarno.
Rumkorem meninggal pada 12 Oktober 2010 di kediamannya di Wageningen, Belanda.
4. Senat Soll aluas Ananias Yalak
Senat Soll adalah mantan anggota TNI yang melarikan diri usai terlibat jual beli amunisi dengan KKB Papua di Mimika pada 2018.
Ia merupakan aktor utama pembunuhan staff Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo pada Agustus 2020.
Juga, pembunuhan dua personel TNI AD di Yahukimo pada Mei 2021.
Senat Soll ditangkap tim gabungan TNI-Polri pada 2 September 2021, setelah dua tahun menjadi buron Polres Yahukimo.
Tak sendiri, Senat Soll ditangkap bersama lima anggotanya.
Baca juga: Gembong KKB Papua Ditangkap di Tempat Persembunyian, Humas Polda: Pelaku Terlibat Banyak Insiden
Dikutip dari Kompas.tv, ia melakukan perlawanan saat ditangkap.
Akibatnya, tim gabungan TNI-Polri Satgas Nemangkawi pun melepaskan tembakan hingga mengenai bagian kaki Senat Soll.
Hampir satu bulan setelah ditangkap, Senat Soll meninggal ketika dirawat akibat luka tembak di kakinya.
Ia meninggal di RS Bhayangkara Jayapura pada 26 September 2021.
"Benar, ada laporan tentang meninggalnya Senat Soll di RS Bhayangkara," ungkap Direskrimum Polda Papua saat itu, Kombes Faizal Ramadhani, Senin (27/9/2021).
5. Elieser Awom
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, mengungkapkan ada nama mantan anggota TNI Elieser Awom yang bergabung dengan KKB Papua di tahun 80-an.
Elieser Awom dikenal sebagai tokoh senior KKB.
"Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di tahun 1980-an," ungkap Sebby pada April 2021.
Menurut situs ulmwp.org, Awom adalah pria kelahiran Pulau Numfor, 4 Juli 1948.
Ia yang lulusan SMP pernah bertugas di Resimen 12 Irian Barat (Papua).
Awom membelot dari TNI pada 1984 dan memutuskan bergabung KKB Papua.
Ia pernah dipenjara pada 1989, setelah ditangkap oleh TNI.
Meski sempat dijatuhi hukuman mati, Awom dan semua tahanan politik Papua Barat dibebaskan pada 2000, saat reformasi di Indonesia.
Awom meninggal pada 15 Juni 2018, dalam perjalanan dari Kaimana ke Bentuni saat menjalankan tugas Organisasi Papua Merdeka (OPM).
6. Surabut
Selain Elieser Awom, Sebby Sambom juga menyebut anggota TNI Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari.
Surabut, menurut Sebby, bergabung KKB Papua pada 90-an.
"Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dan Surya.co.id
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.