Berita Kota Kupang

Emelia Julia Nomleni: Anak Jalanan Harus Diberikan Perhatian Serius

orang tua mencari nafkah. Seharusnya mereka menikamati masa anak-anak mereka dengan mendapatkan hak-hak mereka

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
KETUA - Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Julia Nomleni  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ekleia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Julia Nomleni menegaskan agar anak jalanan khususnya penjual koran di Kota Kupang ataupun di Kabupaten harus diberikan perhatian serius.

"Saya rasa anak jalanan harus diberikan perhatian serius. Semua Pemerintah, baik di Kabupaten maupun di Kota harus melihat apa penyebab mereka sampai turun di jalan," kata Emi Nomleni saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Selasa, 16 Mei 2023

Emi Nomleni menyebutkan, fenomena anak jalanan makin meledak (banyak) sehingga perlu diberikan perhatian dan dicarikan akar persoalan serta solusi bagi anak jalanan tersebut.

"Saya rasa harus ada perhatian serius dan harus ada solusi supaya anak-anak tersebut mendapatkan intervensi. Dan kita cari penyebabnya apa yang menjadi soal dari hal ini,"katanya.

Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang Pantau Ujian Sekolah Tingkat SD

Menurutnya, anak-anak tersebut seharusnya tidak berada di jalanan mengorbankan segala waktu untuk bekerja.

"Karena anak-anak yang seharusnya tidak berada di jalanan, yang seharusnya mereka belajar atau bermain, tetapi mereka ada membantu orang tua mencari nafkah. Seharusnya mereka menikamati masa anak-anak mereka dengan mendapatkan hak-hak mereka," tuturnya.

Dikatakan Emi Nomleni, dari segi keamanan, bisa saja mengakibatkan kecelakaan karena banyaknya kendaraan di Jalanan.

"Bisa saja karena banyaknya kendaraan mengakibatkan kecelakaan atau juga keamanan terkait dengan fisiknya, karena harus bekerja sampai malam. Saya pikir butuh perhatian kita semua mencarikan solusi terkait hal itu. Kalau  hanya membantu otang tua mencari nafkah, saya pikir ada cara lain yang bisa lebih aman," tuturnya.

Dia kembali menegaskan, Pemerintah harus mengambil langkah terkait penyebab dari hal tersebut supaya bisa dicarikan jalan keluarnya secara bersama.

"Tapi kalau dari saya, itu harus ada larangan. Terkait pekerja anak itu harus ada ketegasan. Itu bisa dengan cara persuasif, kita melihat apa dasarnya mereka ada di situ (jalanan). Harus dibahas bersama, orang tua harus dipanggil," tegasnya.

Untuk orang tua, kata Emi harus bertanggungjawab terhadap anak-anak mereka dalam hal memberikan apa yang menjadi hak anak-anak.

Baca juga: NTT Memilih, Dua Parpol di Kota Kupang Tuntaskan Pengunggahan Data Bacaleg

"Mau cukup atau tidak itu ada pada tanggung jawab orang tua. Kalaupun anak-anak diajak untuk bersama-sama mencari nafkah, tetapi perlu diperhatikan pula hak-hak mereka. Anak-anak itu harus ada jamnya untuk belajar, bermain atau istirahat," tegasnya.

Hal itu, kata dia sebenarnya dapat dilihat pada kemampuan untuk memahami dari orang tua terhadap anak-anaknya.

"Orang tua harus tahu kebutuhan anaknya. Ini anaknya loh. Karena ketidakcukupan bukan berarti anak menjadi korban. Anak bisa terlibat dalam membantu keluarga tetapi dengan batasan-batasan," tuturnya.

Emi Nomleni menambahkan, selain orang tua yang harus memerhatikan hak-hak anaknya, diperlukan juga ketegasan dari pemerintah untuk diperhatikan dan diatur dengan baik.

"Perlu ada ketegasan dari Pemerintah untuk mengatur. Karena kalau dibiarkan itu akan melebar dan ketika kita melakukan intetvensinakan sulit. Jadi kalau api masih kecil, mari kita padamkan karena kalau semakin membesar akan sulit untuk dipadamkan," pungkasnya. (Cr.20).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved