Prodi Gizi Poltekkes Kupang Latih Ibu Baduta di Oesapa, Pantau Anak untuk Cegah Stunting

Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Jumat 12 September 2025 dengan peserta sebanyak 24 ibu

Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG.COM/HO
DI OESAPA - Tim Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang memberi arahan kepada Ibu Baduta di Oesapa, Jumat 12 September 2025. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Persoalan gizi balita khususnya stunting masih menjadi tantangan serius di Kota Kupang, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Oesapa. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya pemahaman ibu terkait pemantauan tumbuh kembang anak.

Banyak ibu menganggap wajar bila anak tidak mengalami kenaikan berat badan karena sakit, bahkan sebagian besar hanya memahami buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sebatas catatan imunisasi dan berat badan. Padahal, buku ini sangat penting untuk mendeteksi dini masalah pertumbuhan maupun perkembangan anak.

Melihat kondisi tersebut, tim dosen dan mahasiswa Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang melaksanakan kegiatan “Pemberdayaan Ibu Melalui Praktik Pemantauan Tumbuh Kembang Baduta Sebagai Upaya Pencegahan Stunting.” Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Jumat 12 September 2025 dengan peserta sebanyak 24 ibu yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (baduta), didampingi kader posyandu.

Tim pelaksana kegiatan terdiri dari dosen Astuti Nur, S.Gz., M.Kes. selaku ketua, bersama anggota Maria Goreti Pantaleon, SKM., MPH., dan Santa Luciana D.V. da Costa, S.Si., MA., serta mahasiswa Sem Djo Nara, Tiffany Zefanya Ndoen dan Dirma Mantolas.

Dalam kegiatan ini, para ibu mendapat edukasi tentang pentingnya pemantauan tumbuh kembang balita, praktik pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta cara membaca grafik pertumbuhan. Selain itu, mereka juga dilatih memanfaatkan buku KIA untuk memantau perkembangan anak serta melakukan stimulasi secara mandiri di rumah.

Tim Prodi Gizi Poltekes dan  Ibu Baduta Oesapa
IBU BADUTA - Tim Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang pose bersama ibu Baduta di Kelurahan Oesapa.

“Pemantauan tumbuh kembang bukan hanya tanggung jawab kader posyandu, tetapi juga peran penting ibu. Melalui pelatihan ini, ibu dapat lebih mandiri mengenali bila ada penyimpangan pertumbuhan maupun perkembangan anak,” jelas Astuti Nur.

Dia menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi pada ibu mengenai pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak. Pelatihan cara pengukuran antropometri, cara membaca/interpretasi grafik pertumbuhan dan pelatihan pemantauan perkembangan anak menggunakan buku KIA.

Para ibu balita yang hadir menyampaikan rasa senang dan bersyukur karena mendapatkan informasi dan keterampilan baru. “Selama ini kami hanya tahu timbang berat badan saja, ternyata banyak hal penting lain yang harus diperhatikan. Kami jadi lebih tahu bagaimana melihat tumbuh kembang anak supaya tidak terlambat,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam periode emas (0–2 tahun), sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari risiko stunting. *

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved