Berita Kota Kupang
Usai Lebaran, Harga Telur Ayam Naik di Kota Kupang
karena biasanya harga telur ayam melonjak pada saat hari raya besar seperti Natal dan Tahun Baru dan Ramadhan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lebaran Selesai, harga telur ayam kembali naik di kota Kupang pada Rabu,17 Mei 2023.
Hampir sepekan harga telur ayam kembali naik di pasaran. Semakin naik harga telur pembeli pun semakin sepi.
Harga telur bervariasi setiap hari dan cenderung mengikuti harga pasar dari Surabaya padahal telur-telur seperti pengakuan seorang pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kota Kupang,Ersita.
"Dua Minggu lalu masih jual dengan harga Rp52 ribu sampai dengan Rp55 ribu, terus naik lagi Rp 55 ribu sampai dengan Rp58 tiba-tiba dan tiba-tiba hari kamis naik lagi Rp65 sampai dengan Rp68 ribu per rak,"jelas Ersita saat ditemui POS-KUPANG.COM.
Baca juga: Komisi Informasi NTT Gelar Lomba Pidato Antar Mahasiswa Se- Kota Kupang
Ersita juga belum mengetahui penyebab kenaikan harga telur ayam ini namun menurutnya hal ini tidak lazim, karena biasanya harga telur ayam melonjak pada saat hari raya besar seperti Natal dan Tahun Baru dan Ramadhan.
Kenaikan harga ini juga menurutnya membuat pembeli mengurangi pembelian telur ayam ini. Biasanya membeli minimal dua rak tetapi, semenjak harga melonjak, hanya membeli setengah sampai dengan satu rak.
"Kalau naik sedikit, tidak jadi masalah. Sebelumnya dari Rp300 ribu sampai Rp310 ribu, sekarang jadi Rp365 ribu sampai Rp370 per ikat,"lanjutnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan telur memang tidka susah namun harga telur setiap saat berubah bahkan berbeda pada siang dan malam.
Ia berharap agar pemerintah selalu memperhatikan harga komoditas apalagi ekonomi masyarakat saat ini semakin sulit. Hal ini juga mendapat keluhan dari masyarakat karena masa-masa normal, namun harga telur terus naik.
Baca juga: Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Harap Bantuan Raffi Ahmad berkelanjutan
Kemudian Remi, seorang pedagang lainnya menjual telur ayam dengan harga Rp65 ribu sampai dengan Rp67 ribu per rak yang didistribusikan dari Surabaya. Sementara harga telur Surabaya per ikat sama dengan harga telur ayam lokal yakni Rp360 ribu.
Jika dibandingkan tahun 2022, harga telur ayam lebih tinggi pada 2023.
"Kita mau harapkan ke pemerintah juga bagaimana,semua barang dari Jawa sana. Kita harapkan saja telur bisa murah karena kita punya di sini masih kurang,"ungkap Remi.
Dari data rilis PDRB PBS NTT, menunjukan subsektor peternakan memberikan 10,18 persen untuk pertumbuhan ekonomi dan mejadi angka tertinggi dalam sektor Pertanian di NTT dibandingkan subsektor Tanaman Pangan sebesar 7,58 persen, Hortikultura sebesar 2,24 persen, Perkebunan sebesar 2,46 persen,Perikanan sebesar 6,15 persen, Kehutanan sebesar 0,16 persen, Jasa Pertanian sebesar 0,4 persen.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS