Berita Flores Timur
Festival Bale Nagi, Mahasiswa IKT Larantuka Sulap Limbah Jadi Kotak Pena dan Bros
Kreativitas mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka ditampilkan dalam pergelaran Festival Bale Nagi di Taman Kota Felix Fernandez
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kreativitas mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka ( IKT Larantuka ) ditampilkan dalam pergelaran Festival Bale Nagi di Taman Kota Felix Fernandez Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Semester IV IKT Larantuka menyulap kain perca atau limbah konveksi menjadi kotak pena dan bros. Produk ini akan dipasarkan bersama puluhan pelaku UMKM setempat, Rabu 12 April 2023.
Salah satu mahasiswa IKT Larantuka, Yuliana Ema Hurit, mengatakan pembuatan kotak pena dan bros merupakan implementasi dari mata kuliah Praktimum Kewirausahaan diasuh dosen, Elisabeth Brigitha Uran.
"Kami berjumlah 18 mahasiswa terlibat dalam proses pembuatan kotak pena dan bros tersebut," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Disperindag Flores Timur Angkat Bicara Soal Perputaran Uang Semana Santa Rp 15 Miliar
Mereka tampak antusias bekerja. Bahkan, beberapa kaleng bekas dan kain perca yang dibuang warga dipungut lalu diolah menjadi bahan yang bernilai jual tinggi.
Hasilnya, kata Yuliana, 36 kotak pena dan 31 bros siap dipasarkan dengan harga Rp 15 ribu dalam festival yang bermakna mengajak perantau pulang ke kampung halaman tersebut.
Menurut dia, lembaga IKTL terus melatih mahasiswa menjadi civitas yang berdaya saing di dunia kewirausahaan. Tujuan ini dinilai sebagai modal menangkap peluang usaha jika tamat nanti.
"Tujuan dari kegiatan yakni mendidik dan melatih kami para mahasiswa agar mampu menjalani dan memberikan diri dalam dunia kewirausahan," ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Korupsi Dana Covid-19, Mantan Sekda Flores Timur Divonis 7,6 Tahun Penjara
Sementara itu, Maria Oktoviani Pihok Mukin mengatakan, hingga saat ini sudah ada empat kotak pena dan dua bros yang terjual. Selain terlibat dalam Festival Bale Nagi, mahasiswa juga memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan produk-produknya.
"Kami mempromosikan hasil praktik kami dalam Festival Bale Nagi supaya masyarakat tahu bahwa mahasiswa punya kreativitas yang tinggi," tandas Maria.
Untuk diketahui, kain perca adalah salah satu bahan yang bisa dipakai untuk membuat aneka kerajinan. Kain perca merupakan potongan kain-kain yang tidak terpakai lagi. Anda bisa mendapatkan kain perca pada pada tukang jahit di sekeliling anda, juga dapat ditemui di rumah-rumah konveksi. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.