Semana Santa Larantuka
Semana Santa, Cahaya Emas di Kota Kerajaan Katolik Tertua se-Nusantara
Kepulan asap dupa membumbung ke arah dua patung sakral yang digotong empat Lakademu dan anggota Confreria.
Lautan manusia di jalur prosesi Jumat Agung berakhir sekitar pukul 02.00 Wita. Prosesi paskah mengenang sengsara Yesus Kristus dan ratapan Bunda Maria jerjalan syahdu. Peziarah larut dalam doa dan nyanyian ratapan menggunakan bahasa Latin.
Diakui Kota Kerajaan Katolik Tertua
Kota Larantuka berdiri megah di bawah kaki Gunung Ile Mandiri. Jejak historis sebagai kota kerajaan katolik tak terlepas dari kedatangan bangsa Portugis pada abad 16 silam.
Pada tahun 2018, Raja Larantuka, Don Andreas Martinus DVG bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan Larantuka sebagai kota kerajaan katolik terbesar di Indonesia.
Dinasti atau garis keturunan ke-22 ini meyakini bahwa nilai-nilai kekatolikan dan kerajaan tetap langgeng berkat bantuan Tuan Deo (Tuhan) serta Bunda Maria.
Baca juga: Semana Santa Larantuka: Ribuan Umat dan Peziarah Sampaikan Permesa di Kapela Tuan Meninu
"Saya ke Pak Jokowi bahwa yang kerajaan katolik terbesar adalah di Kerajaan Larantuka. Sampai sekarang kerajaan tetap eksis dan berdiri untuk mempertahankan iman umat katolik," ungkapnya.
Menurutnya, Kerajaan Larantuka didirikan dinasti pertama, Padu Ile Pook Wolo, raja pertama sejak awal abad ke-14 (1.301-1.400). Ia mengklaim dibentuknya kerajaan bukan campur tangan bangsa penjajah yang datang mencari rempah-rempah)..
"Kerajaan Larantuka tidak diangkat oleh Belanda atau siapapun, dia sudah ada sebelum mereka masuk kesini," katanya, Jumat 10 Maret 2023.
Baca juga: Uskup Larantuka Kagum Anak Muda Larantuka Dayung Sampan Saat Prosesi Laut Semana Santa
Penyebaran agama katolik, kata Don DVG, berawal ketika penjajah Portugis pertama kali menjejakan kaki di Flores Timur, bersamaan dengan sejumpah Padri atau misionaris Dominikan.
Kedatangan misionaris pada abad ke-16 disambut sang Raja Larantuka. Sejak saat itu, raja punya peranan penting yang diakui sebagai pemegang kendali iman umat dibantu para anggota konferia dalam ibadat rohani, termasuk devosi Semana Santa yang melegenda hingga saat ini.
"Raja Larantuka pada saat itu secara otoritas mewajibkan seluruh umat harus berdoa Rosario setiap hari pukul 18.00 Wita," katanya.
Sebagai orang nomor satu Kerajaan Larantuka, Don DVG bertugas memimpin 12 suku semana dan bertanggung jawab dalam menjalankan devosi prosesi Jumat Agung, mengenang kisah sengsara Yesus Kristus. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.