Berita Sumba Timur

Begini Tanggapan Kepala Sekolah SMAN 1 Pandawai Sumba Timur Terkait Siswa yang Dipulangkan

hari ini anak- anak memang ikut ujian, tapi saya lebih mengutamakan kesiapan mental dan psikologinya anak-anak.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/FERDY NAGA
KEPSEK - Drs. Melkianus Nggaba selaku kepala sekolah SMAN 1 Pandawai 

"Tidak bayar pun tidak masalah dan ada yang bayar juga, namun satu hal yang mereka juga harus sampaikan di sekolah kesulitanya apa dan ada yang sampaikan kepada saya ada yang yatim piatu itu di bebaskan dari biaya SPP," ungkapnya.

Ia menambahkan jika ada masalah dari orang tua, misalnya belum dapat uang atau ada masalah lain yang penting di konfirmasi dengan sekolah. Walaupun ada juga yang belum bayar selama setahun dan dua tahun, masuk saja kami ikhlas, tapi seandainya di bayar satu dua bulan sukur tidak harus juga sampai lunas bulan maret.

"Kita tetap tegaskan tolong kewajiban memberitahukan tolong kash tau, menyangkut dengan pendidikan itu adalah hak mereka, sedangkan uang komite itu bisa dilunasi bisa, tapi harus di jelaskan masalahnya tidak harus sampai bulan juni bahkan ada yang sampai setahun lebih yang belum bayar," jelasnya.

Menurutnya ketika anak- anak mendapat informasi supaya orng tua cepat melunasi uang SPP, mereka menyampaikan dengan bahasa bahwa kami tidak dapat kartu, kami tidak ikut sertakan ujian.

"saya tidak sangkali itu, tapi semua anak -anak sudah di cetak kartunya dan yang bayar dan tidak bayar tetap mengikuti ujian UTS," kata Melkianus.

 Ia mengatakan pembagian kartu ujian itu hari Sabtu sampai dengan jam satu, hanya mereka tidak sabar, yang sabar sudah dapat yang diutamakan yang sudah bayar tapi yang belum juga tetap juga sabar.

Menurutnya sejak enam bulan lalu kita sudah ingatkan  ada kewajiban yang harus di selesaikan.

Selain itu juga rambut harus rapi pakian juga harus rapi, jadi kita sudah ingatkan sebelumnya, namun yang belum mendapatkan rejeki sampaikan ke sekolah dan itu terbukti ada yang sampaikan ke sekolah dan yang belum bayar pun untuk tetap ikut.

"Ada yang saya bebaskan uang sekolah, itu yang yatim piatu dan yang penting ada pemberitahuan ke sekolah," ungkapnya.

"Anak-anak yang belum bayar, saya minta untuk di data sehingga nanti jika ada yang protes karena merasa ada yang di istimewakan ada datanya bahwa kesulitannya seperti ini," ujarnya.

Miranti Rambu Banja salah satu murid kelas 12 IPA 1 ia mengaku  sudah menunggak sejak dari kelas sepuluh semester dua sampai kelas dua belas semester dua dan tetap di ikut sertakan dalam ujian semester.

"Saya belum bayar karena orang tua belum punya uang dan tindakan yang di berikan oleh sekolah ini sangat meringankan saya," ujarnya.

"Harapan saya agar tetap bisa ujian tapi nanti April  ini baru saya bayar," kata Miranti.    (Cr21)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved