Berita NTT
ICRAF dan Pemprov NTT Gelar Lokalatih Pengantar Kerangka Kerja Perencanaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau
pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik dalam pemerintahan maupun non pemerintahan.
Alfonsus berharap, semua OPD dan semua peserta yang hadir bisa menjadi ambassador, dan menjadi duta dari pertumbuhan ekonomi hijau dari masing-masing visi misinya.
"Semoga bapak ibu bisa mengerti dan memahami bagaimana proses pertumbuhan ekonomi hijau dan bagaimanan nantinya akan terus bersama-sama berkomitmen dan bersinergi dalam program kegiatan yang dilakukan baik tingkat OPD maupun tingkat institusi lain di pemerintahan," tutupnya.
Baca juga: Rencana Hadirkan Restoran Apung dan Ekowisata, Gubernur NTT Tinjau Instalasi Tambak Oesapa
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus, MT, mengatakan Kontribusi dari kegiatan yang dilakukan bertema tentang lahan, pembangunan bertatanan iklim dan yang berorientasi pada ekonomi hijau.
"Dalam kegiatan ini kta mencoba melihat dari aspek perencanaan identifikasi bencana dan bagaimana kita melihat bentang lahan, sehingga pembangunan ekonomi hijau ini bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Alfonsus sampaikan, untuk masing-masing OPD, jika ada ruang untuk bekerja sama dengan ICRAFT maka sangat terbuka.
"Kita menghadapi dua hal yang besar, yakni bagaimana ekonomi hijau indonesia bertumbuh dan sebagai orientasi kita membangun indonesia saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Alfonsus katakan, Dalam kesempatan lokakarya tersebut dalam hal meningkatkan pemahaman perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, itu juga menjadi bantuan bagaimana ekonomi hijau menggunakan perangkat lunak LUMENS (Land Use Planning for Multiple Environmental Services).
"Kita harus melihat bersama-sama atau harus melihat penginputan datanya. Bagaimana dunia mengatasi perubahan iklim, bagaimana pembangunan rendah karbon dan bagaimana ketahanan iklim dalam mengantisipasi bencana dunia," tuturnya.
Alfonsus berharap, melalui kegiatan lokakarya tersebut dapat meningkatkan pemahaman bagaimana perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia dan memperkenalkan alat bantu perekomomian hijau perangkat lunak LUMENS.
"Kita harus melihat bersama misalnya aplikasi apapun bagaimana penginputan datanya yang betul-betul bisa menjawab kebutuhan kita. Saya berharap sekali LUMENS ini bisa berkembang baik dengan kerentanan perubahan iklim menggunakan salah satu dokumennya," tutupnya. (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Cuaca Maritim NTT Hari Ini 31 Maret 2023, BMKG: 4 Laut NTT Berpotensi Gelombang Tinggi Hari ini |
![]() |
---|
BMKG NTT Sampaikan Musim Kemarau Terjadi Lebih Awal di Bulan April 2023 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca NTT Hari Ini 31 Maret 2023, BMKG: Waspada, NTT Masih Berpotensi Hujan Petir |
![]() |
---|
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Berikan Langkah Antisipasi Hadapi Musim Kemarau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.