Berita NTT
ICRAF dan Pemprov NTT Gelar Lokalatih Pengantar Kerangka Kerja Perencanaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau
pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik dalam pemerintahan maupun non pemerintahan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan perencanaan dan Penelitian pembangunan daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT bersama International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) menyelenggarakan Lokakarya Pelatihan (Lokalatih) pengantar kerangka kerja dan metodologi perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau yang berketahanan iklim, pangan, dan responsif gender
Kegiatan ini digelar dalam rangka membekali pemangku kebijakan dalam merencanakan kegiatan pembangunan yang inklusif dan berwawasan lingkungan serta berorientasi pada kepentingan publik.
Berlangsung di Hotel Swiss Belcourt, Oesapa, Kota Kupang selama dua hari terhitung dari hari Kamis, 30 Maret dan Jumat 31 Maret 2023.
Baca juga: Ada Pertemuan Angin di NTT, BMKG Ingatkan Waspada Hujan Disertai Angin Kencang
Kegiatan Lokakarya tersebut dihadiri oleh Plt Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus, MT, Green Growth Planning and Policy Specialist ICRAF, Feri Johana, para pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT, dan para pemateri yang
Green Growth Planning and Policy Specialist ICRAF, Feri Johana, mengatakan
Kegiatan ini menandai proses diskusi bersama Kepala Pappelitbangda dan Sekda terkait proses pembangunan di NTT dalam hal pertumbuhan ekonomi hijau.
"Komitmen ini sudah diaudensi oleh Ibu Sekda pada beberapa hari yang lalu, dimana pertumbuhan ekonomi hijau ini menjadi salah satu yang mewarnai proses perencanaan pembangunan ekonomi ke depannya," ungkapnya.
Feri Johana sampaikan, pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik dalam pemerintahan maupun non pemerintahan.
"Tentu kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan instansi baik dari pemerintahan maupun non pemerintahan yang ada di NTT untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan rencana pertumbuhan ekonomi berdasarkan prinsip-prinsip yang mengedepankan keterlibatan para pihak, mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan pembangunan yang ada dan terakhir adalah berbasiskan dengan data dan informasi yang saat ini telah tersedia yang terbaik di NTT," jelasnya.
Baca juga: Bank NTT dan Bank Aceh Syariah Belajar Bersama untuk Persiapan Menuju Bank Devisa
Dikatakan Feri, Pihak ICRAF pembangunan menjadi salah satu lembaga reorganizer internasional yang akan mendukung Bappelitbangda terkait dengan mendukung aspek metodologi yiatu aspek alat bantu.
"Dimana nantinya dalam pertumbuhan perkembangan ekonomi hijau ini, kami akan memfasilitasi kegiatan ini. Kami dari ICRAFT akan mendukung dari sisi metodologi dari sisi proses dan dari sisi analisis, tetapi dari sisi muatan, ide, gagasan, itu menjadi kontribusi dari bapak ibu sekalian,"jelasnya.
Bappelitbangda, kata Alfonsus, perlu memperkenalkan model pertumbuhan ekonomi hijau. Terkait proses dan siapa saja yang terlibat.
"Sebelum dilaunching secara resmi terkait pertumbuhan ekonomi hijau ini, untuk itu kita membutuhkan tim yang nantinya akan menjalani proses ini karena untuk menjadi yang besar harus ada perwakilan dari Pemerintah Provinsi NTT," tuturnya.
Lebih lanjut, dia katakan, Pertumbuhan ekonomi hijau merupakan suatu gagasan. Dimana model kedepannya ini akan bertumpu pada bagaimana mendayagunakan sumber daya yang ada di NTT.
"Ini dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, dan tentu masalah ekonomi ini akan menjadi lebih baik ke depannya," pungkasnya.
Alfonsus berharap, semua OPD dan semua peserta yang hadir bisa menjadi ambassador, dan menjadi duta dari pertumbuhan ekonomi hijau dari masing-masing visi misinya.
"Semoga bapak ibu bisa mengerti dan memahami bagaimana proses pertumbuhan ekonomi hijau dan bagaimanan nantinya akan terus bersama-sama berkomitmen dan bersinergi dalam program kegiatan yang dilakukan baik tingkat OPD maupun tingkat institusi lain di pemerintahan," tutupnya.
Baca juga: Rencana Hadirkan Restoran Apung dan Ekowisata, Gubernur NTT Tinjau Instalasi Tambak Oesapa
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus, MT, mengatakan Kontribusi dari kegiatan yang dilakukan bertema tentang lahan, pembangunan bertatanan iklim dan yang berorientasi pada ekonomi hijau.
"Dalam kegiatan ini kta mencoba melihat dari aspek perencanaan identifikasi bencana dan bagaimana kita melihat bentang lahan, sehingga pembangunan ekonomi hijau ini bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Alfonsus sampaikan, untuk masing-masing OPD, jika ada ruang untuk bekerja sama dengan ICRAFT maka sangat terbuka.
"Kita menghadapi dua hal yang besar, yakni bagaimana ekonomi hijau indonesia bertumbuh dan sebagai orientasi kita membangun indonesia saat ini," katanya.
Lebih lanjut, Alfonsus katakan, Dalam kesempatan lokakarya tersebut dalam hal meningkatkan pemahaman perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, itu juga menjadi bantuan bagaimana ekonomi hijau menggunakan perangkat lunak LUMENS (Land Use Planning for Multiple Environmental Services).
"Kita harus melihat bersama-sama atau harus melihat penginputan datanya. Bagaimana dunia mengatasi perubahan iklim, bagaimana pembangunan rendah karbon dan bagaimana ketahanan iklim dalam mengantisipasi bencana dunia," tuturnya.
Alfonsus berharap, melalui kegiatan lokakarya tersebut dapat meningkatkan pemahaman bagaimana perencanaan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia dan memperkenalkan alat bantu perekomomian hijau perangkat lunak LUMENS.
"Kita harus melihat bersama misalnya aplikasi apapun bagaimana penginputan datanya yang betul-betul bisa menjawab kebutuhan kita. Saya berharap sekali LUMENS ini bisa berkembang baik dengan kerentanan perubahan iklim menggunakan salah satu dokumennya," tutupnya. (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Cuaca Maritim NTT Hari Ini 31 Maret 2023, BMKG: 4 Laut NTT Berpotensi Gelombang Tinggi Hari ini |
![]() |
---|
BMKG NTT Sampaikan Musim Kemarau Terjadi Lebih Awal di Bulan April 2023 |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca NTT Hari Ini 31 Maret 2023, BMKG: Waspada, NTT Masih Berpotensi Hujan Petir |
![]() |
---|
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Berikan Langkah Antisipasi Hadapi Musim Kemarau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.