Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 30 Maret 2023, Dari Abram ke Abraham

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dari Abram ke Abraham.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 30 Maret 2023 dengan judul Dengarkanlah Dia. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dari Abram ke Abraham.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kejadian 17: 3-9, dan bacaan Injil Yohanes 8: 51-59.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 30 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pada kesempatan hari ini, bacaan-bacaan suci menyapa kita untuk memberikan inspirasi bagi kita.

Bacaan pertama dari Kitab Kejadian menghadirkan figur bapa bangsa bagi Israel dan juga bapa bangsa untuk kita semua.

Posisi Abram yang telah lama membangun relasi dengan Yahwe bahkan relasi muka dengan muka saat Allah menampakkan diriNya.

Relasi yang mendalam antara Abram dan Allah menjadi jalan yang baik untuk Allah membuat perjanjian demi rencana penyelenggaraan Allah bagi manusia di muka bumi.

Perjanjian itu bisa terjadi ketika Allah telah membangun relasi yang mendalam dengan Abraham.

Hal ini terlihat dari perubahan nama dari Abram ke Abraham. Dari seorang bapa keluarga menjadi Bapa untuk semua bangsa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Menjadi Hamba atau Merdeka?

Dan dalam Injil Yohanes, Yohanes menghadirkan diskusi hangat antara Yesus dan orang-orang Yahudi. Bahan diskusi mereka adalah tentang Bapa Abraham.

Dalam diskusi itu, orang-orang Yahudi selalu saja mempertahankan Abraham dalam konteks nenek moyang mereka pada saat itu.

Di lain pihak, Yesus sudah menghubungkan Abraham dalam konteks yang sudah lebih luas yang menghubungkan Arbram, Abraham dan Yesus yang sudah Ada sebelum Abraham Ada.

Jika semacam ini maka akan tetap ada konflik. Kita manusia sering jatuh pada eforisme masa lampau dan sulit menerima perubahan atau juga melupakan bahwa perubahan selalu ada, tetapi inti dari perubahan itu selalu sama yakni Allah selalu hadir dalam semua peristiwa, baik itu masa lampau, sekarang maupun yang akan datang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 28 Maret 2023, Pandanglah Dia, Maka Engkau Selamat

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved