Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 30 Maret 2023, Dari Abram ke Abraham

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dari Abram ke Abraham.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 30 Maret 2023 dengan judul Dengarkanlah Dia. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah Abram menjadi Abraham dalam Kitab Kejadian adalah sebuah perjalanan Rohani dari Abraham sendiri yang telah dipilih oleh Allah menjadi Bapa Bangsa.

Proses ini berjalan dengan suatu proses yang panjang dan bahkan melelahkan. Namun Abram sebagai seorang tokoh dalam masyarakatnya dan juga keluarganya tetapi dia tetap setia pada Yahwe walaupun dia juga tak pernah mengerti seluruhnya apa yang sedang direncanakan oleh Allah dalam seluruh konsep penyelenggaraan Allah sendiri.

Ada tiga janji yang Tuhan berikan kepada Abraham sesudah berubah dari Abram ke Abraham, yaitu Janji akan Tanah yang berlimpah susu dan madu, Janji keturunan seperti bintang di langit dan pasir di pantai dan janji berkat.

Abraham menjadi berkat untuk seluruh umat di muka bumi.

Untuk bisa mendapatkan tiga janji ini Abraham mendapat begitu banyak tantangan dan cobaan yang luar biasa beratnya.

Namun kesetiaan dan ketaatannya kepada kehendak Allah dan perjanjianNya membuat Abraham layak mendapatkan semua itu.

Janji tanah diberikan kepadanya setelah harus meninggalkan sanak keluarganya ke tempat yang sama sekali dia tak pernah ketahui padahal di tempat asalnya itu dia sudah memiliki banyak harta dan lahan serta hewan.

Meninggalkan semua hal ini termasuk keluarga besarnya bukan perkara sederhana. Tetapi Abraham sangat setia mengikuti kehendak Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Maret 2023, Allah Melepaskan Tiga Pemuda dalam Tanur Api

Janji keturunan yang banyak seperti bintang di langit dan pasir di pantai tetapi dia diminta harus mengorbankan anaknya Ishak.

Dan janji berkat, Abraham tak pernah tahu berkat apa yang akan dia terima, tapi Abraham tetap saja setia kepada Tuhan.

Abaraham tetap berharap akan belaskasihan dan cinta Allah kepadanya.

Dan kisah tentang Abraham yang luar biasa ini tetap dipegang teguh oleh bangsa Yahudi karena mereka adalah keturunan Abraham.

Keteguhan yang dipegang oleh orang-orang Yahudi ketika berhadapan dengan Yesus.

Yesus memberi catatan kritis atas eforisme mereka yang begitu kuat dengan pengalaman masa lampau dan lupa bahwa yang sedang bicara dengan mereka ini adalah yang awal dan yang akhir itu sendiri, Allah sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved