Timor Leste
Generasi Digital Timor Leste: Menunggu Sinyal
Namun konektivitas seluler tetap lambat dan mahal di negara pulau ini, dan orang Timor Leste membayar lebih untuk data seluler mereka
Kebebasan yang diperoleh dengan susah payah meluas secara online
Kajian Kaum Muda Digital di Timor Leste menunjukkan bahwa kaum muda Timor Leste menyadari hak-hak digital mereka dan menghargai akses ke pengetahuan yang disediakan internet.
Orang-orang Timor Leste ini bangga bahwa (negara) demokrasi muda mereka menduduki peringkat yang relatif tinggi dalam indeks kebebasan global.
Namun, mereka sadar bahwa kebebasan ini rapuh, dan mereka khawatir jika pemerintah memberlakukan pembatasan internet, hal itu dapat membahayakan akses mereka ke informasi.
Pada tahun 2021, RUU kejahatan dunia maya yang diusulkan mendapat tentangan luas dari media, masyarakat sipil, dan aktivis pemuda, yang merasa bahwa ketentuan undang-undang tentang pencemaran nama baik dapat disalahgunakan.
Baca juga: Diduga Diselundupkan ke Timor Leste, Beras Bulog Hilang di Pasar NTT
Kaum muda sadar bahwa Timor Leste membutuhkan peraturan kejahatan dunia maya dan perlindungan data, tetapi mereka tidak ingin peraturan itu membatasi kebebasan berbicara secara daring.
Mereka juga prihatin dengan meningkatnya konten dan perilaku negatif secara online.
Kaum muda mendefinisikan konten negatif sebagai segala sesuatu mulai dari berbagi berlebihan (informasi pribadi seseorang) hingga konten berbahaya seperti misinformasi dan pelecehan seksual.
Tantangannya, kata mereka, adalah bagaimana menghadapi ancaman terus-menerus dari penipuan canggih dan kejahatan online.
Waspada dalam menghadapi gangguan
Efek destruktif dari teknologi digital sering memunculkan bentuk-bentuk pelecehan baru atau yang lebih intensif, dan anak muda Timor Leste mengidentifikasi anak perempuan, kelompok LGBTQIA+, dan perempuan di mata publik—seperti kandidat perempuan dalam pemilihan presiden 2022—sebagai yang paling rentan.
Mereka juga khawatir anak-anak muda dalam kelompok seni bela diri, yang terkadang diasosiasikan dengan geng, rentan terhadap provokasi online yang meningkatkan persaingan sosial.
Pada saat yang sama, mereka merasa bahwa media seringkali mengasosiasikan anak muda dengan kekerasan secara tidak adil, dan media sosial memperburuk hal ini.
Baca juga: Uni Eropa-PBB Luncurkan Fasilitas Ruang Aman di Ermera Timor Leste bagi Penyintas Kekerasan
Kaum muda mencari bantuan dan saran dari rekan-rekan mereka untuk melindungi diri dari risiko online.
Mereka merasa bahwa program literasi digital dari pemerintah dan organisasi pembangunan seringkali ketinggalan zaman dalam pengetahuan teknologi.
Timor Leste
Generasi Digital
sinyal
pengguna teknologi
akses internet
Smartphone
Berita Timor Leste
data seluler
Asia Tenggara
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Opini
Timor Leste jadi Negara ke-47 Terima Sertifikat Bebas Malaria dari WHO |
![]() |
---|
Presiden Ramos Horta Puji Peran UGM Ikut Bangun Timor Leste |
![]() |
---|
Sekretariat ASEAN Komitmen Dukung Perjalanan Transformatif Timor Leste |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Sampaikan Pidato Kebijakan di Sekretariat ASEAN |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Beri Kuliah Umum di UGM Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.