Timor Leste
Generasi Digital Timor Leste: Menunggu Sinyal
Namun konektivitas seluler tetap lambat dan mahal di negara pulau ini, dan orang Timor Leste membayar lebih untuk data seluler mereka
Anak-anak muda Timor Leste beralih ke rekan-rekan mereka, kata mereka, karena negara mereka tidak memiliki mekanisme untuk melaporkan bahaya online atau berita palsu (hoax), dan karena platform media sosial global dipandang tidak responsif.
Ketika berita palsu menyebar, jurnalis lokal dan aktivis masyarakat sipillah yang berperan sebagai moderator melalui pengecekan fakta dan verifikasi.
Kaum muda mendorong pertumbuhan digital, tetapi kekurangan kondisi yang mendukung
Meskipun kemampuan e-commerce terbatas di Timor Leste, yang belum disiapkan untuk transaksi keuangan online, kaum muda sangat tertarik untuk mengembangkan industri konten lokal.
Facebook adalah platform yang sangat dominan, dan kaum muda menggunakannya untuk pendidikan, kerja sukarela, aktivisme sosial, dan memasarkan bisnis mikro mereka.
Selain Facebook, ada kekurangan konten internet dalam bahasa Tetun, bahasa nasional, dan anak muda seringkali mendapatkan informasi dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
Akses, kecepatan data, dan keterjangkauan merupakan masalah utama bagi pasar broadband kecil Timor Leste, yang bergantung pada konektivitas seluler dan koneksi satelit yang mahal.
Pemerintah berturut-turut telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tantangan ini. Ini termasuk rencana untuk mendapatkan internet berkecepatan tinggi melalui koneksi serat optik bawah laut, paling baru dari Australia, serta menyiapkan strategi sektor seperti rencana strategis nasional Timor Leste 2022–2032 untuk pengembangan digital dan TIK.
Namun, saat ini, rincian yang tersedia untuk umum tentang rencana ini tidak menyebutkan langkah-langkah untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan.
Baca juga: Timor Leste Inginkan Sistem Pendidikan Hanya dalam Bahasa Portugis
Selanjutnya, mereka tidak merinci bagaimana kebutuhan mayoritas pemangku kepentingan ruang digital—kaum muda Timor Leste—akan dikonsultasikan, digabungkan, atau ditangani.
Kaum muda melihat lambatnya perkembangan digital Timor Leste sebagai masalah kesenjangan generasi.
Ini bukan pengamatan baru: kesenjangan generasi yang sama disalahkan karena menjauhkan kaum muda dari politik dan kesempatan kerja.
Kajian Kaum Muda Digital di Timor Leste (Digital Youth in Timor Leste) menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kecerdasan mereka, kaum muda membayangkan Timor Leste baru yang global dan terhubung.
Internet yang dapat diakses dan terjangkau serta kebijakan untuk memberdayakan populasi pemuda Timor Leste yang besar perlu menjadi bagian dari strategi diversifikasi ekonomi negara. Meninggalkan mereka akan menjadi kesempatan yang terlewatkan.
Heidi Arbuckle adalah ketua tim program Community Security and Justice untuk The Asia Foundation di Timor-Leste. Dia bisa dihubungi di heidi.arbuckle@asiafoundation.org. Pandangan dan pendapat yang diungkapkan di sini adalah dari penulis, bukan The Asia Foundation.
(asiafoundation.org)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Timor Leste
Generasi Digital
sinyal
pengguna teknologi
akses internet
Smartphone
Berita Timor Leste
data seluler
Asia Tenggara
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Opini
Timor Leste jadi Negara ke-47 Terima Sertifikat Bebas Malaria dari WHO |
![]() |
---|
Presiden Ramos Horta Puji Peran UGM Ikut Bangun Timor Leste |
![]() |
---|
Sekretariat ASEAN Komitmen Dukung Perjalanan Transformatif Timor Leste |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Sampaikan Pidato Kebijakan di Sekretariat ASEAN |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Beri Kuliah Umum di UGM Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.