Timor Leste
Diduga Diselundupkan ke Timor Leste, Beras Bulog Hilang di Pasar NTT
Dugaan ini disinyalir oleh pedagang beras di Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang dan anggota DPRD NTT.
POS-KUPANG.COM - Diduga beras Bulog diselundupkan ke negara tetangga Timor Leste. Dugaan ini disinyalir oleh pedagang beras di Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang dan anggota DPRD NTT.
Sementara pihak Bulog mengatakan bahwa stok beras masih cukup dan terus didistribusi kepada mitra. Bulog akan melakukan operasi dan mengevaluasi para mitra yang ada.
Penyelundupan diduga menjadi pemicu naiknya harga beras hingga Rp 17.000 per kilogram karena stok beras nyatanya langka di pasar, kios dan pusat pertokoan.
Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Nuban Saku, dalam rapat dengar pendapat Komisi II DPRD dengan Bulog dan distributor bahan kebutuhan pokok di Kupang, Jumat 10 Maret 2023, mengatakan, dari penjelasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, sudah jelas bahwa stok beras untuk NTT aman. Akan tetapi, terjadi kelangkaan beras di pasar, kios, dan pusat pertokoan.
Maria menyinyalir beras diselundupkan ke Timor Leste. Karena itu, wilayah perbatasan perlu ditelusuri oleh pihak berwajib.
Jika tidak demikian, kemungkinan ada penimbunan oleh pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan pada saat sulit ini.
”Penimbunan juga punya maksud. Bisa saja dibawa ke negara tetangga,” katanya.
Ia meminta Bulog segera melakukan operasi pasar di sejumlah tempat, khusus di Kota Kupang, untuk beberapa pekan ke depan dengan harga di bawah Rp 13.000 per kilogram (kg). Dengan cara ini, ketika kesulitan, penimbun pasti mengeluarkan stok beras tersebut.
”Beras premium tidak bisa ditimbun dalam kurun waktu yang lama karena rusak dan harga pasti turun,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste
Sekretaris Komisi II DPRD NTT Patris Lali Wolo mengatakan, sebenarnya di NTT tidak terjadi kelangkaan pangan, apalagi beras. Data yang disampaikan Badan Pusat Statistik NTT pada 2021 menyebutkan, stok beras di tingkat petani 522.000 ton. Tahun 2022 disebutkan jumlahnya 376.000 ton.
Sementara produksi jagung tahun 2022 sebanyak 750.000 ton. Belum lagi jenis pangan lain, seperti umbi-umbian dan pisang.
Jumlah penduduk NTT 5,3 juta jiwa. Jika beras di tingkat petani sebanyak 376.000 ton ditambah beras Bulog, beras pedagang, dan jenis pangan lain, maka masyarakat tidak kesulitan pangan. Akan tetapi, saat ini beras menjadi langka di pasar, kios, dan pusat pertokoan.
Yang paling dibutuhkan adalah validasi data. Alasannya, data sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dan keputusan penting.
”Jika pangan sangat mencukupi, mengapa terjadi kelangkaan. Kalau data salah, segera dibenahi,” kata anggota Fraksi PDIP ini.
Perwakilan PT Multi Niaga Kupang, Nyongki, mengatakan, sebagai distributor bahan kebutuhan pokok khusus beras di Kota Kupang, pasokan beras tidak pernah mengalami penurunan. Pasokan setiap bulan tetap aman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.