Berita Nagekeo

Oknum Kepala Desa di Nagekeo Terima Bantuan dari Dana Desanya Sendiri

Oknum Kades itu bernama Marianus Ngayu, Kepala Desa Totomala, di Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PATRIANUS MEO DJAWA
BERI PENJELASAN - Kepala Desa Totomala, Marianus Ngayu saat menjelaskan program bantuan ayam dalam bentuk uang di Kantong Desa Totomala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Senin, 28 Februari 2023 

Namun, dalam pelaksanaannya, hanya tiga dari 74 kepala Keluarga saja yang menerima bantuan tersebut dalam bentuk ayam. Sedangkan 71 Kepala Keluarga sisanya, menerima bantuan ayam tersebut dalam bentuk uang.

Baca juga: SDN Poma Keke di Aeramo Nagekeo Belum Teraliri Listrik PLN

Wilhelmina berdalih, pemberian uang sebagai pengganti ayam kepada penerima bantuan terpaksa dilakukan mengingat CV Khalief tak bisa memenuhi kuota ayam yang dibutuhkan berdasarkan kontrak karena saat itu wilayah di sekitar Desa Totomala sedang dilanda wabah penyakit ayam.

"Nomenklatur kita sudah jelas, pengadaan ayam. Dibayar dengan uang tetapi peruntukan bukan yang lain - lain. Setelah terima uang, mereka (penerima bantuan) sendiri yang pengadaan," ujar Wilhelmina.

Pengakuan Wilhelmina dibenarkan direktur CV Khalief, Yeni Sri Rahayu Puji Lestari.

Saat konfirmasi, Yeni mengaku hal serupa bahwa pihaknya memang hanya mengadakan ayam kepada tiga kepala keluarga saja.

Sedangkan 71 kepala keluarga penerima bantuan lainnya diberikan dalam bentuk uang.

Menurut Yeni, hal tersebut berdasarkan permintaan masyarakat yang menolak CV Khalief mendatangkan ayam dari luar wilayah Desa dengan alasan takut membawa penyakit ayam ke dalam desa Totomala.

Sehingga disepakati, penerima bantuan diberikan langsung menggunakan uang untuk membeli kembali ayam mereka sendiri beserta dengan bantuan pelengkap lainnya seperti pakan, tempat makan dan minum serta vaksin.

Baca juga: Sepanjang Januari 2023, DBD di Nagekeo Tembus 48 Kasus

Dalam program pengadaan ayam di Desa Totomala, menurut Yuni, CV Khalief memang sejak awal tidak tertarik untuk ikut dalam proses lelang di Desa Totomala.

Alasannya, menurut Yuni, pengadaan barang hidup seperti ayam memiliki tingkat kegagalan serta beresiko tinggi.

Namun, Pemdes Totomala memohon CV Khalief untuk tetap mengeksekusi program tersebut dengan alasan jika CV Khalief menolak maka Dana Desa untuk pengadaan ayam akan dianggap Silpa pada tahun berikutnya.

"Kita memang niatnya hanya mau bantu saja. Misalnya, tepung ikan mereka (Pemdes Totomala) menganggarkan 10 ribu per kilo tapi di pasar kita beli 45 ribu satu kilo," ujar Yuni. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved