Berita Nagekeo
Oknum Kepala Desa di Nagekeo Terima Bantuan dari Dana Desanya Sendiri
Oknum Kades itu bernama Marianus Ngayu, Kepala Desa Totomala, di Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Patrianus Meo Djawa
POS-KUPANG.COM, MBAY - Kepala Desa di Kabupaten Nagekeo menulis namanya sendiri sebagai penerima bantuan yang bersumber dari dana desa di desa yang dipimpinnya.
Oknum Kades itu bernama Marianus Ngayu, Kepala Desa Totomala, di Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa, 28 Februari 2023, Marianus Ngayu tak menyangkal terkait dirinya terdata sebagai penerima bantuan yang bersumber dari dana Desa Totomala bersama 74 Kepala Keluarga lainnya di Desa itu.
"Termasuk saya penerima bantuan ayam, kalau mau lihat, ayo kita pergi ke rumah," ujar Marianus bersemangat.
Baca juga: Tagana Nagekeo Bantu Cari Nenek 60 Tahun yang Hilang 5 Hari
Kades Marianus menjelaskan dirinya terdaftar sebagai penerima bantuan ayam karena pada bantuan langsung tunai (BLT) Desa Totomala sebelumnya Marianus tak mendapatkan BLT tersebut dengan alasan pemerataan.
Yang mengejutkan, bantuan ayam yang diterima Marianus Ngayu dan 74 kepala keluarga di Desa Totomala diduga bermasalah, dimana hanya 3 kepala keluarga saja yang menerima bantuan ayam dalam bentuk fisik, sementara 71 KK lainnya menerima ayam dalam bentuk uang tunai.
Menurut salah satu penerima yang meminta identitasnya dirahasiakan, tahun 2022 lalu, keluarganya terdata sebagai penerima bantuan 12 ekor ayam kampung, 1 ekor ayam jantan dan 11 ekor ayam betina namun yang mereka terima adalah uang sebesar Rp 800 - 900 ribu rupiah per kepala keluarga.
Suplayer kasih kami uang, baru suruh kami beli sendiri ayam," ujar sumber itu.
Baca juga: Hujan Guyur Kabupaten Nagekeo, Kantor Dinas Pendidikan Terendam Banjir
Menanggapi hal itu, berdasarkan wawancara POS-KUPANG.COM bersama Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat (Kasi Kesra) Desa Totomala, Wilhelmina Bhoko (41), aksi bagi - bagi uang sebagai pengganti ayam di Desa Totomala bermula saat Pemdes Totomala menetapkan 74 Kepala Keluarga sebagai penerima bantuan ayam kampung dengan pagu anggaran sebesar Rp 156 juta lebih yang bersumber dari dana desa Totomala tahun 2022.
Dengan anggaran sebesar itu, direncanakan masing - masing penerima bantuan akan mendapatkan 11 ekor ayam betina dan 1 ekor ayam jantan kampung serta perlengkapannya yakni 4 unit tempat makan, 2 unit tempat minum, vaksin dan pakan atau jika dirupiahkan berdasarkan perhitungan rancangan anggaran dan biaya (RAB) Desa Totomala maka total semua item bantuan yang harus diterima masing - masing kepala keluarga sebesar Rp 1.280.000 (satu juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah)
Untuk menyukseskan program bantuan ayam kampung tersebut, Pemerintah Desa Totomala menunjuk Roslen M. Sena sebagai ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dengan honor operasional sebesar Rp 2.826.766, kemudian menunjuk Fransiskus Karae, yang tak lain merupakan adik kandung Kepala Desa sebagai Tenaga Pendamping Peternakan dengan honor sebesar Rp 12 juta serta menunjuk CV Khalief sebagai suplayernya dengan nilai kontrak sebesar Rp 154 juta lebih.
Baca juga: BPBD Nagekeo Ingatkan Warga Jauhi Lokasi Rawan Bencana
Sesuai kesepakatan awal antara CV Khalief dengan Pemdes Totomala, ayam yang akan diadakan yakni ayam betina seharga Rp 100 ribu per ekor sebanyak 814 ekor, ayam jantan kampung seharga Rp 180 ribu per ekor sebanyak 74 ekor sehingga total anggaran pengadaan ayam menjadi Rp 94.720.000.
Sedangkan untuk pelengkap bantuan ayam, Pemdes Totomala juga menganggarkan pengadaan tempat makan ayam sebanyak 296 unit seharga Rp 14.800.000, pengadaan tempat minum ayam sebanyak 148 unit seharga Rp 7.400.000.
Sementara untuk kebutuhan pakan, Pemdes Totomala menganggarkan pengadaan dedak padi sebanyak 1.480 kilogram seharga Rp 2.960.000, pengadaan dedak jagung giling sebanyak 1.554 kilogram seharga Rp 9.324.000, pengadaan tepung ikan sebanyak 444 kilogram seharga Rp 4.440.000 dan pengadaan satu paket vaksinasi seharga Rp 7.691.634.
Namun, dalam pelaksanaannya, hanya tiga dari 74 kepala Keluarga saja yang menerima bantuan tersebut dalam bentuk ayam. Sedangkan 71 Kepala Keluarga sisanya, menerima bantuan ayam tersebut dalam bentuk uang.
Baca juga: SDN Poma Keke di Aeramo Nagekeo Belum Teraliri Listrik PLN
Wilhelmina berdalih, pemberian uang sebagai pengganti ayam kepada penerima bantuan terpaksa dilakukan mengingat CV Khalief tak bisa memenuhi kuota ayam yang dibutuhkan berdasarkan kontrak karena saat itu wilayah di sekitar Desa Totomala sedang dilanda wabah penyakit ayam.
"Nomenklatur kita sudah jelas, pengadaan ayam. Dibayar dengan uang tetapi peruntukan bukan yang lain - lain. Setelah terima uang, mereka (penerima bantuan) sendiri yang pengadaan," ujar Wilhelmina.
Pengakuan Wilhelmina dibenarkan direktur CV Khalief, Yeni Sri Rahayu Puji Lestari.
Saat konfirmasi, Yeni mengaku hal serupa bahwa pihaknya memang hanya mengadakan ayam kepada tiga kepala keluarga saja.
Sedangkan 71 kepala keluarga penerima bantuan lainnya diberikan dalam bentuk uang.
Menurut Yeni, hal tersebut berdasarkan permintaan masyarakat yang menolak CV Khalief mendatangkan ayam dari luar wilayah Desa dengan alasan takut membawa penyakit ayam ke dalam desa Totomala.
Sehingga disepakati, penerima bantuan diberikan langsung menggunakan uang untuk membeli kembali ayam mereka sendiri beserta dengan bantuan pelengkap lainnya seperti pakan, tempat makan dan minum serta vaksin.
Baca juga: Sepanjang Januari 2023, DBD di Nagekeo Tembus 48 Kasus
Dalam program pengadaan ayam di Desa Totomala, menurut Yuni, CV Khalief memang sejak awal tidak tertarik untuk ikut dalam proses lelang di Desa Totomala.
Alasannya, menurut Yuni, pengadaan barang hidup seperti ayam memiliki tingkat kegagalan serta beresiko tinggi.
Namun, Pemdes Totomala memohon CV Khalief untuk tetap mengeksekusi program tersebut dengan alasan jika CV Khalief menolak maka Dana Desa untuk pengadaan ayam akan dianggap Silpa pada tahun berikutnya.
"Kita memang niatnya hanya mau bantu saja. Misalnya, tepung ikan mereka (Pemdes Totomala) menganggarkan 10 ribu per kilo tapi di pasar kita beli 45 ribu satu kilo," ujar Yuni. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.