Berita NTT
Kinerja APBD NTT Alami Perbaikan Awal 2023, Tetap Waspada Inflasi Tinggi
secara keseluruhan, total pendapatan daerah, masih didominasi komponen Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang mencapai 90,4 persen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Secara umum sampai dengan Januari 2023 kinerja APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) alami perbaikan.
Realisasi pendapatan dan belanja daerah mengalami perbaikan. Untuk pendapatan daerah pada 2022 sebesar Rp 714 miliar namun pada bulan yang sama periode 2023 (yoy) sebesar Rp 1,19 triliun per 31 Januari 2023.
Hal ini ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi NTT/DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo dalam Konferensi Pers APBN Kita Provinsi NTT di lantai 3 Gedung Keuangan Negara NTT pada Senin, 27 Februari 2023.
Baca juga: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Forum Pemuda NTT: Tak Ada Korelasi Dengan Mutu Pendidikan
Jika dibandingkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2022 sebesar Rp 21,96 miliar dan pada 2023 (yoy) sebesar Rp 113,97 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dari sisi jumlah/nominal sebesar 419 persen.
Namun demikian, secara keseluruhan, total pendapatan daerah, masih didominasi komponen Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang mencapai 90,4 persen terhadap total pendapatan daerah NTT.
Capaian belanja daerah pada bulan Januari 2023 sebesar Rp 488,99 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 224 miliar.
Sama seperti belanja pemerintah pusat, belanja pegawai juga menjadi belanja yang paling dominan di daerah pada awal tahun.
"Transfer Ke Daerah kita juga masih terkait dengan komponen TKD yang ada di APBN masih dominan dalam komponen belanja daerah di NTT,"ungkap Catur.
Baca juga: Gubernur NTT Tetapkan Sekolah Mulai Jam 5 Pagi, Kepala SMAN 6 Kupang Sebut Disiplin Perlu Digenjot
Pada bulan Januari 2023, belanja modal, belanja tidak terduga, belanja transfer, dan belanja bantuan keuangan telah mencatatkan realisasinya. Hal ini berbeda dengan kondisi pada periode yang sama tahun 2022 (belum ada realisasi).
Disampaikan juga oleh Catur, perekonomian di wilayah NTT diawal tahun 2023 tetap tumbuh, namun dengan tetap waspada terhadap risiko inflasi yang tinggi.
Percepatan belanja APBN dan APBD di NTT perlu terus diupayakan, agar hasilnya dapat lebih cepat dirasakan langsung oleh masyarakat di NTT.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS