Pembunuhan Berantai di Bekasi

Pembunuhan Berantai di Bekasi, Ujang Diracuni Sebagai Tumbal

Kasus pembunuhan berantai atau ’serial killer’ yang diotaki Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Sholehudin, terus bergulir.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.COM
Tempat kejadian perkara kasus pembunuhan berantai di Bantargebang Bekasi. Tiga anggota keluarga ditemukan tewas, awalnya diduga keracunan. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan berantai atau ’serial killer’ yang diotaki Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Sholehudin, terus bergulir.

Polisi kini menemukan fakta baru bahwa selain 9 korban yang dibunuh dengan berbagai cara, komplotan ’serial killer’ itu ternyata juga pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga Solihin yang bernama Ujang Zaenal Mustofa (54).

Solihin pernah mencoba membunuh Ujang atas perintah Wowon. Alasannya untuk buang sial, karena pembunuhan terhadap tiga orang di Bekasi tidak berjalan mulus.

”Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023).

Untuk kasus pembunuhan di Bekasi, ada tiga korban, yakni Ai Maemunah (40) beserta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15). Mereka merupakan istri Wowon dan anak tiri Wowon.

Baca juga: Sosok Wowon Pembunuh Berantai Bekasi di Mata Istri Keempat: Tak Ada Yang Aneh

Dari pembunuhan ini, ada satu orang yang berhasil selamat, yakni Neng Ayu Sulslawati. Teriakan ini yang membuat tetangga mendengar dan melihat keluarga itu sudah dalam keadaan berbusa.

Wowon semula ingin mengubur langsung para korban, tapi gagal karena Neng Ayu berteriak. Hal inilah yang dianggap sebuah kesialan oleh Wowon. Karena itu, Wowon meminta Solihin membunuh orang yang membencinya sebagai tumbal atas kegagalan ini.

Dia menyebut sebagai buang sial. Solihin lalu memilih mencoba membunuh Ujang Zaenal dengan cara diracun menggunakan kopi saset.

Di mana kopi saset itu sebelumnya sudah dimasukan dengan dua bungkus racun lalu diletakan tersangka di pagar rumah Ujang. Ujang sempat meminum kopi itu.

Tak lama kemudian dia merasa mual, sang istri langsung membawanya ke rumah sakit. "Ternyata saset kopi tersebut memang diseduh dan diminum oleh korban Ujang Zaenal," kata Trunoyudo.

Beruntung, Ujang selamat meski sempat dirawat di rumah sakit. Ujang dirawat di rumah sakit selama 4 hari.

Baca juga: Pembunuhan Berantai Terbongkar Setelah Racuni Keluarga Sendiri di Bantargebang Bekasi

"Korban sempat dirawat empat hari di rumah sakit Dokter Hafiz. Atas keterangan kedua tersangka dan dikonfirmasi dengan keterangan korban, bahwa tersangka atas nama Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka Ujang Zaenal atas perintah tersangka Wowon alias Aki," jelas Truno.

Di sisi lain Ujang bercerita dirinya memang pernah meminum kopi saset yang tak sengaja didapatkan istrinya, Nur. Saat itu tetangga Ujang menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang yang berdekatan dengan rumah Solihin. Tetangganya itu kemudian meminta istri Ujang membawa bungkus kopi tersebut.

Untuk diketahui, Ujang dan istrinya berjualan makanan dan minuman di rumahnya. "Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," ujarnya, Jumat (20/1).

Usai dibawa istrinya, bungkus kopi tersebut diletakkan di atas etalase warung. Beberapa saat kemudian kopi itu diseduh Ujang. Namun, sewaktu pertama kali menyeruputnya, rasa kopi tersebut tidak enak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved