Pembunuhan Berantai di Bekasi

Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi-Cianjur Raup Uang Rp 1 Miliar dari Korban Penipuan 

Polisi menyebut para pelaku pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur dan Garut Jawa Barat meraup uang hingga Rp 1 miliar dari para korban.

Editor: Ryan Nong
TANGKAPAN LAYAR
Wowon Erawan alias Aki (tengah) selaku ketua komplotan pembunuhan berantai di Bekasi, Jakarta. 

Polisi Sebut Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi-Cianjur Raup Uang Rp 1 Miliar dari Korban Penipuan 

POS-KUPANG.COM, CIANJUR - Polisi menyebut para pelaku pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur dan Garut Jawa Barat meraup uang hingga Rp 1 miliar dari para korban penipuan mereka. 

Para pelaku pembunuhan itu, yakni Wowon, Solihin dan M Dede Solehudin, melakukan penipuan terhadap sejumlah tenaga kerja wanita atau TKW dengan modus memberi kesuskesan. 

Para korban ditipu dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural sehingga dapat memberi memberikan kesuksesan dan kekayaan kepada korban.

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Uang tersebut dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.  Selain jadi tersangka, Dede juga diketahui menjadi korban yang keracunan dalam kasus ini.

Meski begitu, Hengki mengatakan, pihaknya masih mendalami terkait penghimpunan uang miliaran rupiah tersebut.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," ucapnya.

Baca juga: Sosok Wowon Pembunuh Berantai Bekasi di Mata Istri Keempat: Tak Ada Yang Aneh

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat Dede pada April 2019.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Namun, kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang tersangka Wowon.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.

Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bekasi, Eko Dengar Suara Mengerang di Rumah Serial Killer Bantargebang

Tewas diracun

Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon dkk ini terungkap dari kematian tiga anggota keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan. Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved