Berita Kabupaten Kupang

Ternak Babi Mati Secara Misterius, Pemkab Kupang Masih Cari Penyebabnya

laboratorium hasilnya akan dikeluarkan pada hari Jumat dan hasilnya akan diinformasikan secara terbuka kepada warga

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
TERNAK - Ternak babi milik warga Kabupaten Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sejumlah ternak babi di Kabupaten Kupang seperti di Kecamatan Kupang Timur dan Kecamatan Nekamese, Takari, Kupang Barat, dan Semau mati secara misterius.

"Sesuai data laporan yang masuk saa ini ternak babi yang mati di Kecamatan Nekamese 6 ekor, Kupang Timur 14 ekor, Takari 5 ekor, Kupang Barat 3 ekor dan Semau, Desa Otan 1 ekor," terang Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kabid Keswan, Kemavet Pengolahan dan Pemasaran drh. Yosep A. Paulus, Senin 17 Januari 2023.

Untuk memasatikan itu drh. Yosep A. Paulus  mengatakan telah menurunkan tim di lokasi kasus dan telah mengambil sampel darah dan telah dibawah lab untuk lakukan pengujian.

Baca juga: Alokasi Kursi DPRD di Kabupaten Kupang Berkurang 5 Kursi

Dia mebegaskan pihaknya belum dapat mengatakan belum mengatahui ini jenis virua ASF atau Hog Kelera. Karena masih pengujian di laboratorium.

Berdasarkan informasi darinpetugas laboratorium hasilnya akan dikeluarkan pada hari Jumat dan hasilnya akan diinformasikan secara terbuka kepada warga.

Dijelaskan drh. Yosep Paulus, langkah yang dilakukan saat ini, melalui Dinas telah bersurat kepada Camat dan setiap Pos Keswan untuk umumkan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan biosecurity.

"Karena belum diketahui, ini jenis virus apa maka diharapkan masyarakat menjaga sanitasi kandang. Saat ini juga kami telah bagikan disinfektan melalui Pos Keswan yang ada di Kecamatan, diharapkan masyarakat dapat mengambil disinfektan untuk dapat menyemprot kandangnya," jelasnya.

Baca juga: Partai Ummat Jadi Peserta Pemilu 2024, DPD Kabupaten Kupang Belum Bahas Strategi Pemenangan Pemilu

"Kalau di Desa Otan sesuai hasil pencekan dilapang ternyata hewan tersebut telah di kubur oleh pemiliknya. Sementara di tempat lain jika hasil labnya itu Hog Kolera bisa divaksin. Tetapi jika terserang virus ASF tidak bisa divaksin," tutup drh. Paulus.(ary)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved