Breaking News

Timor Leste

Suami Tewas di Balibo Timor Leste, Shirley Shackleton Akan Dikenang Sebagai Wanita Tak Kenal Takut

Pada akhir 1980-an di Dili, dia secara pribadi berhadapan dengan jenderal Angkatan Darat yang memimpin pendudukan Indonesia atas Timor Portugis.

Editor: Agustinus Sape
ABC News/ Adrienne Francis
Shirley Shackleton meninggal dalam usia 91 tahun, setelah beberapa dekade berjuang untuk keadilan korban Balibo Five dan kemerdekaan Timor Leste. 

POS-KUPANG.COM - Shirley Shackleton pernah duduk di kuburan suaminya dan menyatakannya sebagai TKP.

Pada akhir 1980-an di Dili, dia secara pribadi berhadapan dengan jenderal Angkatan Darat yang memimpin pendudukan Indonesia atas Timor Portugis.

Sekarang dia dikenang sebagai sosok yang penuh semangat, berani dan bersemangat, setelah meninggal pada akhir pekan di usia 91 tahun.

Dia adalah pahlawan yang tidak ada bandingannya.

Ibu pinggiran kota dari Melbourne tiba-tiba menjadi salah satu pembela hak asasi manusia Australia yang paling vokal setelah suaminya wartawan Greg Shackleton dan empat wartawan Australia lainnya dibunuh secara brutal pada tahun 1975 oleh pasukan Indonesia.

Mereka kemudian dikenal sebagai Balibo Five (Lima Balibo), pergi ke Timor Timur pada minggu-minggu menjelang pendudukan Indonesia, untuk memfilmkan invasi militer untuk Channel 7 dan 9.

Namun beberapa hari setelah mereka tiba di Balibo, mereka menghilang.

Perburuan seorang wanita untuk mendapatkan jawaban

Wartawan keenam Roger East, yang kemudian pergi ke Dili untuk mencari lima orang yang hilang, juga dieksekusi oleh pasukan Indonesia beberapa minggu kemudian.

Terlepas dari kesaksian yang bertentangan, Indonesia selalu menyatakan bahwa orang-orang itu secara tidak sengaja terjebak dalam baku tembak ketika pasukannya menduduki wilayah kecil itu.

Pemerintah Australia tidak pernah sepenuhnya mengungkapkan seberapa banyak yang diketahuinya sebelum invasi Indonesia yang akan datang.

Baca juga: Presiden Timor Leste Ramos Horta Meminta Australia untuk Merilis File Balibo

Shirley Shackleton yakin suaminya bersama dengan Gary Cunningham, Tony Stewart dari Channel Seven dan Malcolm Rennie dan Brian Peters dari Channel Nine telah dibunuh.

"Kebenaran akan terungkap seperti yang mereka katakan," dia pernah mengatakan kepada jurnalis dan pembuat film Australia Mark Davis.

"Kamu tidak bisa berurusan dengan pembunuhan dan kebohongan, kecuali kamu punya sesuatu untuk dilakukan. Kamu tidak bisa. Kami telah dibohongi."

Dia pergi ke Dili dua kali selama pendudukan Indonesia, tidak takut dengan kekuatan yang sama yang membunuh suaminya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved