Timor Leste

Suami Tewas di Balibo Timor Leste, Shirley Shackleton Akan Dikenang Sebagai Wanita Tak Kenal Takut

Pada akhir 1980-an di Dili, dia secara pribadi berhadapan dengan jenderal Angkatan Darat yang memimpin pendudukan Indonesia atas Timor Portugis.

Editor: Agustinus Sape
ABC News/ Adrienne Francis
Shirley Shackleton meninggal dalam usia 91 tahun, setelah beberapa dekade berjuang untuk keadilan korban Balibo Five dan kemerdekaan Timor Leste. 

"Dan konsistensi itulah yang menandai Shirley Shackleton."

Pencarian keadilan selama puluhan tahun

Pada tahun 2010, Shirley Shackleton menghadapi pihak berwenang Indonesia lagi ketika dia memberikan bukti di pengadilan Jakarta untuk mencoba membatalkan larangan Indonesia atas film Balibo buatan Australia — dirilis setahun sebelumnya — yang membahas kematian pria tersebut.

Dia juga mengunjungi makam suaminya di Jakarta, di mana sisa-sisa Lima Balibo terletak di satu kuburan di pemakaman setempat.

Dia menulis kepada Perdana Menteri Australia saat itu Kevin Rudd, menuntut pemerintah agar jenazahnya digali dan dikembalikan ke Australia.

Dia mengklaim jenazah suaminya dan rekan-rekannya telah dipindahkan dari kuburan aslinya di Pemakaman Kebayoran Lama Jakarta pada tahun 1979 dan dimakamkan kembali di pinggir pemakaman di bawah jalur kereta api.

"Situs baru adalah TKP. Apakah Anda memperlakukannya sebagai TKP?" dia menulis.

"Apakah izin diminta dari otoritas Australia untuk memindahkan kuburan? Jika ya, siapa yang memberi izin?

"Mengapa tidak ada tes forensik yang diterapkan untuk menentukan apakah yang disebut jenazah adalah milik suami saya dan rekan-rekannya atau memang manusia sama sekali?"

Bahkan usia tidak meredupkan api Shirley Shackleton atau pencarian keadilan.

Pada tahun 2019, pada usia 87 tahun, dia melakukan perjalanan lagi ke Dili untuk menyampaikan petisi 4.000 orang Timor Leste yang menuntut pembebasan pengacara Bernard Collaery dan "Witness K", yang menghadapi dakwaan lama karena menyuarakan keprihatinan atas operasi rahasia Australia pada tahun 2004 memata-matai kabinet Timor Leste.

Baca juga: Timor Leste Desak PM Australia Dukung Pembangunan Pipa Gas

Saat dia berusaha untuk menghadapi perdana menteri Australia saat itu Scott Morrison, pejabat Timor Leste mencoba untuk memindahkannya secara fisik.

"Jangan menggertakku," katanya kepada mereka.

"Saya di sini untuk menemui perdana menteri".

Dia kemudian menyerahkan petisi tersebut kepada menteri luar negeri Marise Payne, yang bepergian dengan PM untuk memperingati kemerdekaan Timor Leste.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved