Timor Tengah Selatan
Dukung Pengentasan Stunting di TTS, Plan Internasional Indonesia Gelar BKB Emas Untuk Kader Posyandu
mendukung program pemerintah daerah dalam mengentas angka stunting di kabupaten TTS
"Minimal mereka memulai dari dalam rumah sendiri baru kemudian dibagikan kepada masyarakat lain terkait informasi yang ada. Mereka harus sudah paham 1000 hari kehidupan. Ketika orang tua paham poin penting untuk tumbuh kembang anak maka sudah pasti akan teratasi dengan baik masalah stunting yang ada," tambahnya.
"Kita sedang mendorong program pengentasan stunting berbasis desa. Di TTS ada alokasi dana desa 20 persen untuk pengentasan stunting. Kita berharap agar hal-hal itu dioptimalkan," terangnya.
"Ketika keluarga diedukasi, kader posyandu dikasih pemahaman yang baik dan pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah desa turut mendukung, tentu masalah stunting ini perlahan-lahan akan diatasi," paparnya.
Sementara itu, Nursina Metboki salah satu peserta Pelatihan pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Plan Internasional Indondesia yang telah memberikan pelatihan terkait eliminasi masalah stunting untuk kader Posyandu.
"Ini adalah kesempatan yang baik karena kami sebagai kader posyandu boleh mendapat pelatihan ini. Tentunya dari pelatihan ini, materi yang saya dapatkan akan saya terapkan di Posyandu tempat saya bertugas," tandasnya.
Baca juga: Kapolres Timor Tengah Selatan Sebut Penertiban Sopi Berdasarkan Pengaduan Warga
"Ini adalah bentuk dukungan yang baik dari pemerintah daerah dan Yayasan Plan Internasional Indonesia untuk menekan angka stunting yang masih tinggi di TTS," tutup Metboki.
Fasilitator dalam pelatihan Bina Keluarga Balita (BKB) Eliminasi Masalah anak stunting (Emas) untuk kader posyandu di kabupaten TTS, yaitu: Semuel Niap dan Vincensius Kia Beda. (Din)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS