Berita Manggarai Timur
Korban Keracunan Makanan di Matim, 85 Orang Sembuh, 1 Meninggal Dunia, 16 Masih Dirawat
pasien yang mendapatkan perawatan, 85 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia dan sisanya sebanyak 16 orang masih dirawat
Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong
Selain itu, pasokan perlengkapan spon atau tempat tidur dan perbekalan obat yang disediakan oleh Dinkes Matim dan penangan emergency lainya.
"Pemerintah harus hadir untuk mendengar keluhan dan kebutuhan masyarakat secara cepat dan tanggap," Ujar Petrus Subin.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad, S.I.Pem bersama anggota dan Camat Lamba Leda, Longginus Rohos juga turun memantau kondisi para korban, Rabu 2 November 2022 kemarin.
Usai melakukan pemantauan pasien di Puskesmas Benteng Jawa , Kapolsek bersama anggota juga memantau secara langsung di Kampung Watu Pajung sekaligus mengunjungi rumah salah satu korban yang meninggal dunia akibat terserang diare dan memberikan himbauan serta menyampaikan turut belasungkawa.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin terhadap para pasien penderita penyakit diare yang sementara rawat inap di tiap UPTD Puskesmas maupun yang rawat jalan.
Baca juga: Diare Gejala Hepatitis Akut Seperti Apa? Inilah Bedanya Dengan Diare Biasa
"Kami berkoordinasi terus dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, agar disiagakan tim dokter dan petugas medis di beberapa UPTD Puskesmas yang merawat pasien penyakit diare,"kata Aris.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr Surip Tintin juga mengatakan, untuk sementara dikarenakan pasien berasal dari 1 kegiatan yang sama yaitu pesta sambut baru, maka dugaan sementara pihaknya kepada para korban yang mengalami diare akibat kontaminasi makanan/air.
"identifikasi penyebab telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan untuk saat ini dugaan semenntara disebabkn oleh kontaminasi makanan. Maka sudah dilakukan pengamanan sampel untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan (Labkes) agar dapat mengetahui penyebab sebenarnya,"terang dr Tintin.
Saat ini, kata dr Tintin, masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium kesehatan di Kupang.
dr Tintin juga mengatakan, langkah selanjutnya untuk memastikan pencegahan, maka pihaknya mengintruksikan kepada tenaga Kesling untuk memastikan kualitas sumber air yang digunakan di seputar lokasi kejadian, mana kala ada cemaran makanan segera dilakukan kaporisasi.
dr Tintin juga mengatakan, untuk penanganan pasien langkah-langkahnya sebagai upaya pendekatan pelayanan emergency yang tepat, maka tenaga surveilance Puskesmas turun ke rumah-rumah pasien untuk memastikan peserta kegiatan tersebut yang mengalami gejala yang sama. Manakala didapatkan pasien dengan keluhan/gejala yang sama, maka segera dirujuk ke Puskesmas. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS