Berita Manggarai Timur
Korban Keracunan Makanan di Matim, 85 Orang Sembuh, 1 Meninggal Dunia, 16 Masih Dirawat
pasien yang mendapatkan perawatan, 85 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia dan sisanya sebanyak 16 orang masih dirawat
Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG-- Sebanyak 102 orang korban yang mengalami diare di Desa Compang Deru, Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang mendapatkan perawatan, 85 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia dan sisanya sebanyak 16 orang masih dirawat.
Menurut Camat Lamba Leda Longginus Rohos, kepada Pos Kupang, Kamis 3 November 2022 siang menjelaskan, kondisi terakhir pasien muntah dan mencret diduga terkontaminasi makanan/minuman di Desa Compang Deru sebanyak 102 orang.
Dengan rincian 56 orang rawat inap dan 29 orang rawat jalan di Puskesmas Benteng Jawa dengan total 85 orang. Dari total ini 71 orang dinyatakan sembuh, meninggal 1 orang dan masih dalam perawatan 3 orang.
Puskesmas Bea Muring sebanyak 3 orang rawat inap, rawat jalan nihil. Dari jumlah ini semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Puskesmas Lebi jumlah rawat inap nihil, rawat jalan 3. Dari jumlah ini semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Puskesmas Mano rawat inap 6 orang, rawat jalan nihil. Dari jumlah ini sebanyak 3 orang dinyatakan sembuh, sisanya 3 orang masih dalam perawatan.
Baca juga: Kondisi Korban Diare Dugaan Kontaminasi Makanan di Lamba Leda, Matim Tidak Ada Yang Kritis
Puskesmas Weleng sebanyak 5 orang rawat Inap, rawat jalan nihil. Dari jumlah ini semuanya sudah dinyatakan sembuh.
Dari jumlah keseluruhan ini, jelas Longginus jumlah korban yang dirawat di fasilitas kesehatan (Puskesmas) sebanyak 102 orangorang. Dari jumlah itu 85 orang dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia dan sisanya sebanyak 16 orang masih dalam perawatan.
Longginus juga menerangkan, para korban alami muntah dan mancret usai mengikuti pesta sambut baru, Minggu 30 Oktober 2022. Para korban kemudian mulai merasakannya pada hari Senin 31 Oktober 2022 sekitar pukul 15.00 Wita sore.
Sedangkan satu orang korban yang meninggal dunia, kata Longginus, memang kondisi kritis dari rumah, sehingga saat dibawa ke Puskesmas Benteng Jawa, nyawanya tak tertolog dimana meninggal pada Senin 31 Oktober 2022 malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur, Petrus Subin, pasca mendapatkan laporan atas peristiwa itu langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanganan secara emergency bagi para korban.
Kepala BPBD bersama Dinas Kesehatan juga langsung melakukan rapat darurat bersama pimpinan Forkopimca Lamba Leda guna mengambil langkah konkret untuk penanganan terhadap para korban.
Baca juga: Alami Diare Usai Pesta Sambut Baru, 43 Warga Compang Deru Dilarikan ke Puskesmas 1 Meninggal
Sedangkan terkait hal-hal prinsip dilaporkan kepada Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur, Rabu 2 November 2022 kemarin.
Dalam rapat tersebut, kata Subin menghasilkan sejumlah langkah konkritme diantaranya, BPBD memberikan pasokan air bersih dari mobil tangki BPBD. Bantuan emergency air bersih itu terhitung mulai dari hari pertama kejadian hingga satu minggu ke depan.
Selain itu, pasokan perlengkapan spon atau tempat tidur dan perbekalan obat yang disediakan oleh Dinkes Matim dan penangan emergency lainya.
"Pemerintah harus hadir untuk mendengar keluhan dan kebutuhan masyarakat secara cepat dan tanggap," Ujar Petrus Subin.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad, S.I.Pem bersama anggota dan Camat Lamba Leda, Longginus Rohos juga turun memantau kondisi para korban, Rabu 2 November 2022 kemarin.
Usai melakukan pemantauan pasien di Puskesmas Benteng Jawa , Kapolsek bersama anggota juga memantau secara langsung di Kampung Watu Pajung sekaligus mengunjungi rumah salah satu korban yang meninggal dunia akibat terserang diare dan memberikan himbauan serta menyampaikan turut belasungkawa.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin terhadap para pasien penderita penyakit diare yang sementara rawat inap di tiap UPTD Puskesmas maupun yang rawat jalan.
Baca juga: Diare Gejala Hepatitis Akut Seperti Apa? Inilah Bedanya Dengan Diare Biasa
"Kami berkoordinasi terus dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, agar disiagakan tim dokter dan petugas medis di beberapa UPTD Puskesmas yang merawat pasien penyakit diare,"kata Aris.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr Surip Tintin juga mengatakan, untuk sementara dikarenakan pasien berasal dari 1 kegiatan yang sama yaitu pesta sambut baru, maka dugaan sementara pihaknya kepada para korban yang mengalami diare akibat kontaminasi makanan/air.
"identifikasi penyebab telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan untuk saat ini dugaan semenntara disebabkn oleh kontaminasi makanan. Maka sudah dilakukan pengamanan sampel untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan (Labkes) agar dapat mengetahui penyebab sebenarnya,"terang dr Tintin.
Saat ini, kata dr Tintin, masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium kesehatan di Kupang.
dr Tintin juga mengatakan, langkah selanjutnya untuk memastikan pencegahan, maka pihaknya mengintruksikan kepada tenaga Kesling untuk memastikan kualitas sumber air yang digunakan di seputar lokasi kejadian, mana kala ada cemaran makanan segera dilakukan kaporisasi.
dr Tintin juga mengatakan, untuk penanganan pasien langkah-langkahnya sebagai upaya pendekatan pelayanan emergency yang tepat, maka tenaga surveilance Puskesmas turun ke rumah-rumah pasien untuk memastikan peserta kegiatan tersebut yang mengalami gejala yang sama. Manakala didapatkan pasien dengan keluhan/gejala yang sama, maka segera dirujuk ke Puskesmas. (rob)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS